BPKH Didorong Kelola Infrastruktur Haji di Arab Saudi


LensaMedan - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH)  didorong untuk mengambil peran strategis dalam mengelola rencana pembangunan Kampung Haji Indonesia di Arab Saudi, sebagaimana menjadi gagasan Presiden Prabowo Subianto.

Dorongan ini datang dari Anggota Komisi VIII DPR RI, Maman Imanulhaq.
 
Menurut Maman, BPKH tidak hanya berfungsi sebagai pengelola dana haji, tetapi juga memiliki kapasitas untuk merealisasikan amanat presiden terkait penyediaan fasilitas terpadu bagi jemaah haji Indonesia.

"Kenapa tidak? BPKH selain melayani pengelolaan keuangan haji, juga bisa langsung mengelola amanat Presiden Prabowo terkait pengembangan Kampung Indonesia untuk jemaah haji," ujar Maman.
 
Ia menambahkan bahwa arah kebijakan Presiden Prabowo menekankan pengelolaan haji yang lebih efisien dan terintegrasi.

Salah satu bentuk konkret dari upaya tersebut adalah membangun Kampung Haji Indonesia yang mencakup bandara khusus, hotel, serta sistem katering dan pelayanan yang terkoordinasi dalam satu kawasan.
 
“Misalnya, kita bisa punya bandara sendiri, tidak lagi menyewa seperti di To’ib, dan menggabungkan beberapa hotel menjadi satu kompleks, sehingga layanan katering dan lainnya lebih terkoordinasi,” jelasnya.
 
Kritik terhadap Sistem Syarikah
 
Maman juga menyoroti kelemahan sistem syarikah atau kemitraan yang selama ini diterapkan dalam pengelolaan layanan haji di Arab Saudi.

Menurutnya, banyak mitra lokal (syarikah) tidak memahami ekosistem haji Indonesia, sehingga menyebabkan kurangnya kenyamanan serta tidak adanya kesinambungan antara jemaah dan pembimbing.
 
“Bila syarikat yang ditunjuk tidak memahami ekosistem haji kita, akan terjadi pemisahan yang tidak ideal antara kloter dan fasilitas seperti hotel, sehingga hubungan antara ibu dan anak, pembimbing dan yang dibimbing menjadi tidak optimal,” kata Politisi Fraksi PKB ini.
 
Pentingnya Diplomasi dan Komunikasi
 
Lebih jauh, Maman menekankan pentingnya peningkatan komunikasi dan diplomasi antara Pemerintah Indonesia dan otoritas Arab Saudi untuk memastikan kepentingan jemaah Indonesia lebih diperhatikan dalam kebijakan haji yang ditetapkan.
 
“Regulasi haji dibuat oleh Arab Saudi, maka kita harus cerdas memahami dan menyesuaikan diri. Kunci utama ke depan bagi Kementerian Agama dan Badan Haji adalah meningkatkan komunikasi dan diplomasi agar jemaah Indonesia mendapatkan pelayanan terbaik,” pungkasnya.
 
Indonesia merupakan negara pengirim jemaah haji terbesar di dunia. Pada musim haji 2024, Indonesia mengirimkan 241.000 jemaah.

Dana kelolaan haji yang dikelola BPKH pada tahun 2024 tercatat mencapai lebih dari Rp 167 triliun, menjadikannya salah satu lembaga keuangan dengan portofolio syariah terbesar di Indonesia.
 
Gagasan Kampung Haji Indonesia sendiri sebelumnya sempat diangkat oleh Presiden Prabowo dalam berbagai forum sebagai bentuk transformasi pelayanan ibadah haji dengan pendekatan jangka panjang dan kemandirian logistik. (*)


(Jakarta)
 

Belum ada Komentar untuk "BPKH Didorong Kelola Infrastruktur Haji di Arab Saudi"

Posting Komentar

Perluas Koneksi, Penerbangan Perdana AirAsia Rute Medan-Phuket Resmi Dibuka

LensaMedan - Penerbangan perdana maskapai penerbangan AirAsia untuk rute Medan-Phuket, Thailand resmi dibuka, Jumat (27/6/2024). Penerbangan...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel