IHSG dan Rupiah Dibuka Menguat, Emas Turun Harga
LensaMedan - Harapan hubungan dagang yang membaik antara AS dengan China menggema belakangan ini.
China menyatakan kesiapannya untuk berunding dengan AS.
Langkah ini diambil setelah sebelumnya Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan bahwa tarif ke China bisa lebih rendah dari 145% jika kedua negara mencapai kesepakatan dagang.
Bursa saham di Asia ditransaksikan menguat pada perdagangan kemarin, sejalan dengan kabar positif dari AS.
Dan potensi penguatan berlanjut pada perdagangan hari ini, dimana IHSG juga ikut dibuka naik di level 6.671.
Membaiknya kinerja pasar saham menurut Analis Keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, seiring dengan rencana penurunan tensi perang dagang antara AS dengan China.
Selain itu, data manufaktur AS yang membaik ke level 50.7 di bulan April dari posisi sebelumnya di level 50.2, juga turut menjadi kabar baik bagi pasar.
Pada perdagangan hari ini, tidak ada sentimen ekonomi besar yang mempengaruhi pasar keuangan.
Setelah Bank Indonesia (BI) mempertahankan bunga acuannya kemarin, mata uang Rupiah pada perdagangan pagi ini ditransaksikan relatif stabil di level 16.860 per Dolar AS.
"Kebijakan BI yang mempertahankan bunga acuan sebelumnya juga tidak memberikan perubahan yang besar ke rupiah pada perdagangan kemarin," kata Gunawan di Medan, Kamis (24/4/2025).
Di tengah minimnya sentimen pasar, pelaku pasar dinilai Gunawan akan lebih menggunakan sentimen teknikal.
IHSG berpeluang ditransaksikan dalam rentang 6.610 hingga 6.690.
"Sementara mata uang Rupiah berpeluang bergerak stabil di level 16.830 hingga 16.880," sebutnya.
Di sisi lain, harga emas ditransaksikan melemah ke level US$3.315 per ons troy seiring dengan rencana de-eskalasi perang dagang antara AS – China.
Harga emas saat ini ditransaksikan dikisaran harga Rp1,8 juta per gram. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "IHSG dan Rupiah Dibuka Menguat, Emas Turun Harga"
Posting Komentar