Triwulan I 2022, Pertumbuhan Ekonomi Sumut Terkontraksi 0,13%

Lensamedan -  Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mencatat , ekonomi Sumut di  triwulan I-2022 mengalami kontraksi sebesar 0,13% terhadap triwulan IV-2021  (q-to-q). Dari sisi Pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa merupakan komponen mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 2,30%.

Lapangan usaha yang memiliki peran penting terhadap perekonomian Sumut adalah Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan tumbuh sebesar 1,73%, Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor tumbuh sebesar 0,55%; sedangkan Industri Pengolahan mengalami kontraksi sebesar 0,50%; dan Konstruksi terkontraksi sebesar 3,69%.

Kepala BPS Provinsi Sumut, Nurul Hasanudin, mengatakan, jika dilihat berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), maka perekonomian Sumut berdasarkan Triwulan I-2022 atas dasar harga berlaku mencapai Rp225,42 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp138,88 triliun. 

Struktur PDRB Sumut menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku triwulan I-2022 tidak menunjukkan perubahan berarti. Perekonomian Sumut masih didominasi oleh Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 22,90%; diikuti oleh Industri Pengolahan sebesar 19,59%; Perdagangan Besar-Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 18,75%; dan Konstruksi sebesar 13,15%. 

“Peranan keempat lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Sumut mencapai 74,39%,” sebut Nurul Hasanudin dalam pemaparan resminya, Senin (9/5/2022).

Sedangkan jika dilihat berdasarkan pengeluaran, struktur PDRB atas dasar harga berlaku triwulan I-2022 juga tidak menunjukkan perubahan berarti. 

Perekonomian Sumut masih didominasi oleh Komponen PK-RT sebesar 50,60%; Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 41,42%; Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 30,92%; Komponen PK-P sebesar 5,60%; Komponen Perubahan Inventori sebesar 1,86%; dan Komponen PK-LNPRT sebesar 0,84%. 

“Dan Komponen Impor Barang dan Jasa sebagai faktor pengurang dalam PDRB memiliki peran sebesar 31,25%,” katanya.

Sementara jika dibandingkan triwulan I tahun 2021, ekonomi Sumut menurut Nurul mengalami pertumbuhan sebesar 3,90% (y-on-y), dimana jika dilihat dari sisi produksi, Lapangan Usaha Jasa Kesehatan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 7,78%. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pada komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 14,64%.

Lapangan usaha yang memiliki peran penting terhadap perekonomian Sumut adalah Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang tumbuh sebesar 5,00%; Industri Pengolahan sebesar 0,68%; Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 5,61 persen; dan Konstruksi sebesar 2,50%.

“Sedangkan lapangan usaha yang terkena dampak pandemi Covid-19 pada triwulan I-2021, pada triwulan I-2022 mengalami pertumbuhan positif yaitu Informasi dan Komunikasi yang tumbuh sebesar 7,38%; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum tumbuh sebesar 4,06%; dan Transportasidan Pergudangan tumbuh sebesar 5,86%,” ucapnya.

Setelah 2 (dua) tahun pandemi Covid-19 melanda, perbaikan perekonomian mulai terjadi di semua provinsi dengan level pertumbuhan yang berbeda-beda. Secara y-on-y, pertumbuhan Provinsi Sumut menempati posisi keempat dari 10 provinsi di Pulau Sumatera yaitu tumbuh sebesar 3,90%. 

Provinsi Sumatera Selatan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 5,15%; diikuti oleh Provinsi Riau sebesar 4,72%; dan Provinsi Jambi sebesar 4,64%. (*)


(Medan) 


 

Belum ada Komentar untuk "Triwulan I 2022, Pertumbuhan Ekonomi Sumut Terkontraksi 0,13% "

Posting Komentar

Hadir di Subulussalam, Relawan BUMN Peduli Telkom Indonesia Dukung Pemulihan Sosial dan Akses Air Bersih Masyarakat

Relawan BUMN Peduli Telkom Indonesia menyalurkan perlengkapan sekolah kepada siswa di SD Siperkas, Subulussalam, Aceh, Selasa (23/12/20025)....

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel