Isolasi Terpusat Difokuskan untuk Tangani OTG

Lensamedan - Gedung bekas Hotel Soechi Internasional sudah dapat digunakan sebagai tempat isolasi terpusat (isoter) bagi masyarakat kota Medan yang positif Covid-19 yang tidak merasakan gejala alias OTG.

Sebanyak 240 kamar dapat digunakan warga yang menjalani isolasi. Stok oksigen, obat-obatan, vitamin dan fasilitas untuk masyarakat, seperti ruang fitnes atau olahraga, tempat berjemur sudah lengkap dan dapat digunakan.

Pada Minggu (1/8/2021), belasan warga sudah mendaftar untuk menjalani Isolasi terpadu.

Mulai beroperasinya secara resmi Isolasi Terpusat (Isoter) di bekas Hotel Soechi, disaksikan langsung Wali Kota Bobby Nasution.

Bersama Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko dan Dandim 0201/BS Kol Inf Agus Setiandar, Bobby Nasution memastikan warga yang merupakan pasien pertama tersebut  mendapat perawatan medis dan selanjutnya menjalani Isolasi mandiri di kamar yang telah disediakan di Isolasi Terpusat ini.

Bobby menyebutkan, untuk fasilitas dan perlengkapan medis maupun SDM sudah sangat lengkap dan memadai.

"Selain warga yang kita wajibkan untuk menjalani isolasi mandiri disini, ada juga 10 warga yang sudah mendaftarkan diri. Mudah-mudahan pasien dapat menjalankan isolasi mandiri dengan baik, sebab fasilitas yang diberikan bukan main-main. Artinya kamar  dengan fasilitasnya telah disterilkan," sebut Bobby Nasution.

Bobby Nasution menambahkan, selain fasilitas medis dan kamar, di isolasi terpusat ini juga ada fasilitas kebugaran. Sebab dalam penanganan Covid-19, pasien bukan hanya minum vitamin atau obat, tetapi imun pasien juga harus dijaga dan dibentuk dari perasaan yang senang maupun gembira. Oleh karena itu stigma pasien di Isolasi dikurung itu tidak benar.

"Isolasi terpusat ini pasien tidak dikurung, malahan pasien dapat memanfaatkan fasilitas kebugaran di lantai 5 gedung, baik itu tempat gym dan lapangan basket dan tenis yang akan dikhususkan untuk berjemur" Jelas Bobby Nasution.

Dijelaskannya, isolasi terpusat ini  terdiri dari 12 lantai dengan kapasitas 247 kamar. Karena bangunan ini bekas hotel jadi jenis kamar berbeda-beda, sehingga ini akan dimanfaatkan untuk pasien yang satu keluarga melakukan isolasi bersama di satu kamar.

"Meskipun kapasitas 247 kamar, namun satu kamar bisa menampung lebih dari dua orang jika masih dalam satu keluarga," tutur Bobby Nasution sembari menjelaskan biaya di isolasi terpusat ini gratis.

Bobby Nasution juga menjelaskan kriteria yang diutamakan bagi warga yang akan menjalankan isolasi mandiri di Isolasi Terpusat adalah warga yang bergejala ringan dan sedang.

Terutama Orang Tanpa Gejala (OTG), karena OTG sangat berpotensi menyebarkan Virus Covid-19. Sebab warga yang OTG hanya sehari atau dua hari menjalani isolasi mandiri di rumah. Selain karena merasa dirinya sehat, warga yang OTG tersebut dikhawatirkan akan beraktifitas di luar rumah.

"Karena gak ada bedanya OTG dengan orang yang tidak terpapar maka kita fokuskan OTG untuk menjalani isolasi mandiri di Isolasi Terpusat ini. Dengan begitu kita berharap dapat memutuskan mata rantai penyebaran Virus Covid-19," terangnya.

Selanjutnya Bobby Nasution mengungkapkan seluruh masyarakat kota Medan yang ingin mendapatkan perawatan medis dan menjalani isolasi mandiri dapat mendaftarkan diri. Artinya masyarakat dapat mendaftarkan melalui call center yang telah disediakan.

Terakhir Bobby Nasution berharap pasien yang masuk dan menjalani isolasi mandiri di isoter jangan lama-lama disini, artinya cepat pulih. Guna mewujudkan hal tersebut, pada Isoter ini Pemko Medan berkolaborasi dengan Rumah Sakit Royal Prima untuk penanganan yang lebih profesional.

"Nantinya pasien yang ada di Isoter ini akan mendapatkan pelayanan medis, kebutuhan gizi dan metode yang baik dari tenaga kesehatan profesional agar dapat segera pulih dari Covid-19," tutur Bobby Nasution.

Sementara itu Plt Kadis Kesehatan dr Syamsul Nasution menjelaskan setelah beroperasi tempat isolasi terpusat ini, baru satu orang pasien yang masuk dan langsung disaksikan Wali Kota Medan.

 Selain itu ada 10 pasien umum yang telah mendaftar secara pribadi dan salah seorang ASN juga direncanakan akan masuk ke isoter.

"Saat ini isoter lebih mengutamakan Warga yang ber KTP Medan," jelasnya. (*)

 

(Medan) 

Belum ada Komentar untuk "Isolasi Terpusat Difokuskan untuk Tangani OTG "

Posting Komentar

Bersama Mahasiswa Magang, Lapas Medan Tingkatkan Program Rehabilitas Sosial Bagi WBP

LensaMedan - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Medan terus berupaya meningkatkan program rehabilitasi di Lapas Kelas I Medan. Kali ini,...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel