2020, Tanoto Foundation Salurkan Rp 157 Miliar untuk Tingkatkan Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia
Global CEO
Tanoto Foundation, Dr. J. Satrijo Tanudjojo menuturkan, naiknya penyaluran dana
filantropi tersebut merupakan wujud konsistensi komitmen jangka panjang Tanoto
Foundation untuk tetap fokus pada program berkelanjutan dan membantu masyarakat
yang tengah menghadapi banyak kesulitan akibat pandemi Covid-19.
“Kami
bersyukur dan berbesar hati, atas arahan dan kemurahan hati keluarga Tanoto,
untuk tetap melanjutkan program-program di bidang pendidikan, tentunya dengan
berbagai penyesuaian dengan pandemi Covid-19 di lapangan, sehingga para
penerima manfaat tetap bisa merasakan dampak dari program-program tersebut,”
kata Satrijo dalam keterangan tertulisnya, Kamis (1/4/2021).
Penanganan
Pandemi Covid-19
Tanoto Foundation
bekerja sama dengan pemerintah (BNPB, Kemenristek, dan lainnya) dan swasta
membantu memenuhi kebutuhan yang paling mendesak, misalnya pada tahap awal,
bantuan difokuskan pada membantu para tenaga kesehatan sebagai garda terdepan
penanganan pandemi. Pada tahap berikutnya membantu meningkatkan kapasistas
testing di antaranya dengan menggandeng Temasek Foundation International dan
GSI Lab. Total donasi untuk penanganan Covid-19 berupa 1,3 juta masker, 1 juta
sarung tangan, 100.000 pakaian pelindung, 3.021 kacamata, 20.200 alat tes PCR
dan 1 set mesin testing.
Kolaborasi
untuk Pencegahan Stunting
Tanoto
Foundation secara aktif mendukung upaya pemerintah dalam mencegah stunting dan
meningkatkan standar pembelajaran melalui program Pengembangan dan Pendidikan
Anak Usia Dini, dengan kegiatan utama seperti:
memperkuat
kemitraan dengan berbagai PAUD mitra, memberi pelatihan kepada 154 guru PAUD,
serta memberikan bantuan kepada 824 anak-anak penerima manfaat. Kemudian berkolaborasi
dengan Bill & Melinda Gates Foundation, Tanoto Foundation memberikan hibah
US$ 2 juta kepada World Bank dalam Multi Donor Trust Fund (MDTF) untuk
Indonesia Human Capital Acceleration (IHCA). Sebagian dananya akan digunakan
untuk mendukung pelatihan 72.636 Kader Pembangunan Manusia yang direkrut oleh
pemerintah.
“Hibah US$
200.000 juga diberikan kepada UNICEF Indonesia untuk menerjemahkan dan
mengadaptasi instrumen pengukuran Early Childhood Development Instrument (ECDI)
dan Caregiver-Reported Early Development Index (CREDI) untuk Indonesia,”
terangnya.
Pendidikan
Dasar: Mendukung Pergeseran dalam
Pembelajaran Jarak jauh
Pandemi
Covid 19 juga mempengaruhi pendidikan dasar. Pemerintah menetapkan pembelajaran
jarak jauh untuk memastikan keberlangsungan kegiatan belajar mengajar dengan
memanfaatkan teknologi dan metode pembelajaran kreatif. Untuk mendukung
penerima manfaat dalam proses ini, Program PINTAR Tanoto Foundation melakukan
survei yang diikuti oleh 450 sekolah dasar dan menengah mitra di 21 kabupaten.
Survei
menyebutkan bahwa hanya 1/3 sekolah di daerah perkotaan yang siap dengan
pembelajaran jarak jauh, sementara hanya 1 dari 10 sekolah di area pedesaan dan
semi perkotaan yang siap dengan pembelajaran jarak jauh. Survei ini juga
menemukan tantangan pembelajaran jarak jauh yang dihadapi oleh guru dan kepala
sekolah. Tantangan yang dihadapi seperti infrastruktur yang ditunjukkan dengan
akses internet dan perangkat yang memadai yang dialami murid dan guru.
Kemudian kompetensi
guru yang kesulitan dalam menggunakan
teknologi dan media digital untuk menilai pemahaman siswa mengenai materi
belajar dan memantau perkembangan mereka. Selain itu, siswa kesulitan untuk
memahami metode pembelajaran yang berbeda, orang tua yang tidak siap untuk
berperan aktif dalam proses pembelajaran.
“Termasuk Pemerintah
yang memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan perubahan di sektor pendidikan,”
tambahnya.
Merujuk pada
survei, fasilitator program PINTAR mengembangkan rencana yang berfokus pada
membekali pendidik dengan kompetensi dan fasilitas yang sesuai agar dapat
memanfaatkan teknologi secara efektif dalam pembelajaran jarak jauh. Upaya yang
dilakukan seperti peluncuran platform pelatihan e-teacher yang bertujuan untuk
membiasakan guru dengan sistem manajemen pembelajaran dan kolaborasi sederhana
melalui kelompok kerja guru. Untuk
mencapai target dan keberlanjutan, kami mengalihkan pengeluaran dari infrastruktur
fisik ke teknologi pendukung pembelajaran.
Pengembangan
Pemimpin Masa Depan di Segmen Pendidikan Tinggi
Di tengah
pandemi, proses rekrutmen beasiswa TELADAN angkatan 2021 untuk pertama kalinya
dilakukan secara daring. Proses meliputi pendaftaran daring, seleksi awal tiga
langkah (termasuk tes gamifikasi dan tulis) hingga seleksi akhir (diskusi
kelompok secara daring, gamifikasi, dan wawancara daring) untuk memastikan
kualitas peserta yang terpilih. Yayasan telah menseleksi 172 penerima program TELADAN
dari 10.895 pendaftar.
Selama
periode 2004 – 2020, Tanoto Foundation telah menyediakan beasiswa pada 7.825
mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. (*)
(Jakarta)
Belum ada Komentar untuk " 2020, Tanoto Foundation Salurkan Rp 157 Miliar untuk Tingkatkan Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia"
Posting Komentar