Pemerintah Lakukan Penanganan Darurat Bencana Gempa Bumi di Sulbar dan Banjir di Kalsel

Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 SR mengguncang Kabupaten Majene dan sekitarnya pada Jumat (15/01/2021). Sementara di Provinsi Kalsel, bencana banjir terjadi di Kota Banjarmasin dan kabupaten sekitarnya seperti Banjarbaru, Banjar, Tanah Laut, Balangan, dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, sejak Kamis (14/01/2021).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, penanganan bencana merupakan tanggung jawab bersama dan harus dilakukan melalui kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan swasta. Untuk itu ia telah memerintahkan jajarannya untuk bergerak cepat melakukan penanganan tanggap darurat di kedua provinsi tersebut, dengan melibatkan balai-balai teknis di lingkungan Kementerian PUPR di provinsi.
“Kita minta
kontraktor yang tengah membangun infrastruktur di sekitar Sulbar maupun Kalsel
untuk membantu penanganan tanggap darurat. Misalnya di Sulbar membantu proses
pembersihan puing-puing bangunan, di Kalsel misalnya membantu mobilisasi bahan
banjiran dan perahu karet untuk evaluasi warga,” ujar Menteri Basuki, dikutip
dari laman pu.go.id, Minggu (17/1/2021).
Sebagai
upaya penanganan darurat bencana gempa di Sulbar, Kementerian PUPR telah
mengerahkan alat berat untuk memulai pembersihan puing-puing bangunan di
Kabupaten Mamuju dan Majene yang kondisinya paling parah. Alat berat yang telah
dikerahkan berupa 9 excavator, 1 unit backhoe loader, 1 unit dozer, 1 unit
tronton, 5 unit dump truck, dan 1 unit mobil crane.
Selain itu,
Kementerian PUPR juga mengerahkan sarana dan prasarana air bersih dan sanitasi
bagi pengungsi dan masyarakat terdampak, mencakup 6 unit mobil tangki Air, 30
unit tangki air, 1 unit mobil toilet, dan 10 unit tenda darurat.
Langkah lanjutan adalah audit kerusakan bangunan dan infrastruktur, terutama kantor pemerintahan dan fasilitas publik seperti rumah sakit, pasar dan infrastruktur pendukung perkotaan dan irigasi. Hasil audit akan menjadi data untuk program penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi untuk mempercepat pemulihan ekonomi di Sulbar.
Sementara
untuk Kalsel, dukungan tanggap darurat Kementerian PUPR di antaranya dilakukan
dengan memberikan bantuan 4 buah perahu karet serta 8 pelampung kepada Pemkab
Banjar untuk evakuasi warga terdampak banjir.
Pada posko
pengungsi, disalurkan sementara sebanyak 1 unit mobil tangki air berkapasitas
4000 liter dan hidran umum berkapasitas 2000 liter untuk pemenuhan kebutuhan
air bersih, serta mobil toilet dan mobil tinja untuk keperluan sanitasi.
Selain itu,
untuk pemulihan konektivitas, dilakukan perbaikan/penggantian Jembatan Tabunio
II pada Lintas Selatan Kalsel (Sp Liang Anggang-Pelaihari-Batu Licin) dengan
jembatan Bailey.
Kementerian
PUPR juga melakukan penanganan pada Jembatan Salim di Lintas Tengah Kalsel
(Banjarmasin-Tanjung-Batas Kaltim) yang putus akibat banjir dengan membangun
jembatan sementara berupa sheetpile baja untuk orang dan kendaraan kecil.
Selanjutnya sebagai alas jembatan sementara, dikirimkan 1.000 sand bag berisi
pasir/tanah.
Selain di
Kabupaten Banjar, banjir juga menggenangi sejumlah wilayah di Kota/Kabupaten
sekitarnya, seperti Kota Banjarmasin, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Balangan,
Kabupaten Banjarbaru, dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Tak hanya
Kementerian PUPR, penanganan darurat bencana tersebut juga dilakukan oleh
jajaran terkait, seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan
Nasional Pencarian dan Pertolongan (dahulu Basarnas), TNI, dan Polri.
Kementerian
Sosial juga telah bergerak untuk memberikan bantuan kepada korban bencana.
Begitu juga dengan Kementerian Kesehatan, memastikan kebutuhan untuk tindakan
medis yang diperlukan dapat segera dipenuhi. Turut juga Kementerian Komunikasi
dan Informatika untuk memastikan ketersediaan layanan telekomunikasi.
Gerak cepat Pemerintah ini, sejalan dengan arahan Presiden untuk memastikan Pemerintah hadir di tengah masyarakat dalam keadaan bencana.
“Kita ingin
baik pemerintah daerah, pemerintah pusat selalu hadir di tengah masyarakat
dalam keadaan bencana ini,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Presiden
juga memastikan, dirinya akan terus memantau perkembangan sejumlah bencana yang
terjadi di Tanah Air.
Ia juga
meminta kepada masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti petunjuk-petunjuk
yang disampaikan oleh petugas di lapangan.
“Terakhir,
saya mengimbau agar kita semuanya untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap
cuaca ekstrem baik berupa hujan lebat dan yang lainnya dan selalu memperhatikan
peringatan dini mengenai cuaca dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika),” tandasnya. (*)
(Jakarta)
Belum ada Komentar untuk "Pemerintah Lakukan Penanganan Darurat Bencana Gempa Bumi di Sulbar dan Banjir di Kalsel"
Posting Komentar