29,5 % Penduduk Sumut Tinggal di Medan dan Deliserdang, Gubernur Edy Tekankan Perlunya Membangun Desa Menata Kota
“Tentu dimana ada gula, di situ ada semut. Namanya ibukota pasti banyak yang mau datang. Untuk itu kita harus banyak membuat kota-kota lainnya yang membuat orang datang ke sana. Itulah visi kita, membangun desa menata kota. Sehingga tidak semua rakyat kita datang ke kota. Meskipun sekarang ini penduduk lebih cenderung berada di kota,” ujar Gubernur Sumut Edy Rahmayadi usai mendengar penyampaikan hasil sensus penduduk tahun 2020 dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumut di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Selasa (26/1/2021).
Gubernur
juga menyoroti pertambahan penduduk sebesar 1,28% per tahun sebagaimana rilis
BPS. Pertambahan peduduk tersebut menurutnya tidak didukung dengan peningkatan
pertumbuhan ekonomi akibat kondisi pandemi Covid-19 yang melanda sejak awal
2020 lalu.
“Yang jelas
kondisi ini tidak seimbang (pertumbuhan penduduk : pertumbuhan ekonomi). Itulah
yang harus kita evaluasi, langkah apa yang perlu kita lakukan untuk ini dan
tidak boleh terlalu lama,” sebut Gubernur.
Adapun upaya
yang tengah dijalankan saat ini, lanjut Gubernur, adalah meningkatkan sektor
pertanian, peternakan dan perikanan. Sebab selain meningtaktan ketahanan pangan, ketiganya dinilai ramah
atau tidak mengundang terjadinya penumpukan orang yang saat ini harus dihindari
guna mencegah penyebaran Covid-19.
“Ini yang
saat ini mudah dan ramah dengan Covid-19. Kenapa? Karena dia bekerja sendiri
atau di daerah yang tidak terjadinya penumpukan orang (kerumunan). Jadi semakin
luas (lahan) dia, berarti semakin aman. Jadi kita melihat itu, sehingga di 2021
ini kita tingkatkan,” sebut Edy.
Upaya
selanjutnya menurut Edy adalah meningkatkan penanaman modal atau investasi
untuk ketersediaan lapangan kerja dan mendongkrak pendapatan daerah. Apalagi
Sumut punya luas wilayah daratan sebesar 72,98 ribu km2, dengan kepadatan
penduduk sebanyak 203 jiwa/km2.
“Sumut itu kan cukup luas (untuk potensi investasi), jadi memungkinkan. Persoalannya adalah, pendapatan daerah itu sangat penting dipikirkan, untuk menggeliatkan perekonomian dalam rangka mengimbangi pertumbuhan penduduk,” pungkas Edy.
Sebelumnya,
Kepala BPS Provinsi Sumut Syech Suhaimi menyampaikan bahwa saat ini jumlah
penduduk di Sumut sebesar 14,8 juta jiwa berdasarkan hasil sensus penduduk
2020, atau bertambah 1,82 juta jiwa sejak sensus penduduk 2010 silam
dilaksanakan. Sehingga laju pertumbuhan penduduk per tahun diperkirakan sebesar
1,28 % per tahun.
“Dari jumlah
penduduk di Sumut, sebesar 93,37 % atau sekitar 13,82 juta jiwa berdomisili
sesuai Kartu Keluarga (KK). Sementara 6,63 % atau sekitar 0,98 juta penduduk
lainnya tidak tinggal di alamat yang sesuai KK. Jumlah ini merupakan indikasi
banyaknya penduduk yang bermigrasi dari wilayah tempat tinggal sebelumnya
karena sekarang sudah tidak tinggal pada alamat yang tercatat pada KK,” jelas
Suhaimi dalam paparannya.
Data lainnya
adalah, sebaran penduduk yang masih terkonsentrasi di Kota Medan. Meskipun luas
geografis hanya sebesar 0,36 % wilayah Sumut, ibukota provinsi ini dihuni oleh
sekitar 2,44 juta orang atau 16,46 % dari 14,8 juta jiwa penduduk Sumut.
Disusul Kabupaten Deliserdang dengan jumlah 1,93 juta jiwa atau sekitar 13,05%.
Dari dua daerah ini, totalnya 29,5 % atau sekitar 4,37 juta jiwa.
Setelahnya
menyusul Kabupaten Langkat, Simalungun dan Asahan mempunyai sebaran
masing-masing sebesar 6,96 %, 6,69% dan 5,20%. Sedangkan kabupaten/kota lainnya
masing masing dibawah 5%, dengan persentase terendah di Kabupaten Pakpak Bharat
(0,35%).
Disampaikan
juga, Sensus Penduduk 2020 juga mencatat bahwa jumlah penduduk di Sumut
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 7,42 juta jiwa (50,15%), atau lebih tinggi
dari penduduk perempuan yang berjumlah 7,38 juta orang (49,85%). Sehingga
rasionya adalah, terdapat 101 laki-laki per 100 orang perempuan di Sumut pada
2020.
Usai pertemuan, Kepala BPS Provinsi Sumut Syech Suhaimi memberikan piagam penghargaan dalam rangka mendukung Sensus Penduduk (SP) 2020 di Sumut. Sekaligus juga menyerahkan laporan hasil sensus 2020. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "29,5 % Penduduk Sumut Tinggal di Medan dan Deliserdang, Gubernur Edy Tekankan Perlunya Membangun Desa Menata Kota"
Posting Komentar