Tidak Cukup Hanya Bilang Stok Aman, Tapi Pastikan Harga Juga Aman
Lensamedan-Pemerintah Daerah di Sumatera Utara (Sumut) dan Tim
Pengendali Inflasi Daerah (TPID) diminta untuk mulai serius mengawasi
ketersediaan stok. Khususnya mulai tanggal 24 hingga 28 Desember 2020. Dari
hasil survei yang dilakukan Tim Pemantau Harga Bahan Pokok Sumatera Utara ke
sejumlah pedagang maupun petani yang merayakan natal, pada tanggal tersebut
banyak yang lebih fokus beribadah (ke Gereja) ketimbang melakukan aktifitas
lainnya termasuk aktifitas ekonomi. Petani di wilayah kabupaten karo, serta
beberapa wilayah kabupaten lainnya juga demikian. Sumut banyak bergantung
kebutuhan pokoknya dari saudara kita yang beragama KristenHal ini menurut Ketua Tim Pemantau Harga Gunawan Benjamin perlu
dilakukan, karena dari hasil pengamatan di lapangan, setidaknya ada beberapa
masalah yang timbul belakangan, diantaranya adalah adanya kenaikan harga
sejumlah bahan pokok namun justru terjadi disaat dinas terkait maupun Bulog
mengklaim pasokan tersedia dan aman.
“Jadi sebaiknya langkah antisipasi segera dilakukan agar
tidak terjadi lonjakan harga yang tinggi. Sidak dibutuhkan dan kalau bisa ada
pedagang representatif seperti menghadirkan toko tani di sejumlah titik di kota
besar khususnya Medan,” ujar Gunawan Benjamin di Medan, Sabtu (19/12/2020).
Kedua kata Gunawan, faktor cuaca masih akan menghantui
jalur distribusi yang bisa kapan saja membuat harga bergerak naik. Cuaca bukan
hanya membuat petani enggan turun keladang, atau membuat pedagang membuang
bahan pangan yang busuk dikarenakan terkena hujan. Cuaca yang buruk juga kerap
membuat tanah longsor atau pohon tumbang, yang sejauh pengamatan saya sampai
saat ini masih kerap terjadi di wilayah menuju kabupaten karo dari medan.
“Ketiga, karena fokus beribadah, pedagang yang beragama
Kristen juga akan lebih banyak mengambil libur. Ini membuat harga bisa
digerakan oleh sejumlah pedagang yang semakin sedikit. Jadi harga bisa saja
naik sekalipun stok pada dasarnya cukup,” kata Gunawan.
Keempat lanjut Gunawan, perayaan Natal dan Tahun Baru
bukan hanya membuat permintaan kebutuhan pokok meningkat di wilayah Sumut. Di luar
wilayah Sumut juga demikian. Wilayah langganan yang paling banyak membeli
kebutuhan pokok dari Sumut adalah Riau, Batam maupun Kepulauan Riau. Jadi tren
permintaannya sangat tinggi.
Kelima, bisa saja data stok tersebut memang akurasinya
rendah dalam mengukur kebutuhan pangan masyarakat. Untuk ketersediaan data pangan
yang tahan lama seperti beras, daging sapi beku, minyak goreng, gula pasir Gunawan
yakin stoknya bisa terukur dengan akurasi yang tinggi.
Tetapi, komoditas lainnya ini yang perlu mendapatkan perhatian serius, terlebih jenis tanaman pangan hortikultura. Ketersediaan stok hortikultura sangat dipengaruhi oleh sejumlah variabel yang sulit diprediksikan.
“Tapi saya tetap mengkritik ketersediaan stok bahan tahan
lama yang harganya sempat naik di sepekan terakhir,” ucapnya.
Jika pemerintah atau dinas terkait menyatakan stok aman tetapi harga tetap naik. Maka pertimbangan poin 1 hingga poin 4 tadi. Mungkin ada temuan masalah disitu. Jadi tidak cukup menyatakan bahwa stok aman. Tetapi pastikan juga bahwa stok yang aman tersebut juga terlihat dari harga yang stabil. (Red)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Tidak Cukup Hanya Bilang Stok Aman, Tapi Pastikan Harga Juga Aman"
Posting Komentar