Tahun 2021, KSEI Siapkan Infrastruktur untuk Layani Aktivitas Investor

Lensamedan- PT Kustodian Sentra Efek Indonesia (KSEI) menjadikan kesiapan infrastruktur sebagai tantangan terbesar di tahun 2021. Hal ini menurut Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo diperlukan untuk mengantisipasi jika jumlah investor mencapai 5 juta investor.

“Kami itu gak menjadikan pertambahan investor sebagai target di tahun 2021, karena kami lebih ingin infrastruktur yang tersedia bisa melayani investor dengan aktivitasnya,” ujar Uriep dalam media gathering dalam rangka ulang tahun KSEI ke 23, Rabu (23/12/2020).

Lebih jauh dikatakan Uriep , selama tahun 2020 ada  penambahan satu Bank Administrator Rekening Dana Nasabah (RDN) yang bekerjasama dengan KSEI, sehingga saat ini total ada 17 bank yang dapat mendukung pembukaan RDN dalam berinvestasi di Pasar Modal.

“Sementara jumlah Perusahaan Efek yang dapat mendukung program Simplifikasi Pembukaan Rekening sepanjang tahun 2020 juga bertambah 8 perusahaan sehingga secara total terdapat 19 Perusahaan Efek yang dapat mendukung proses pembukaan rekening secara online,” kata Uriep.

Disisi lain kata Direktur KSEI Syafruddin, pihaknya juga melakukan pengembangan platform digital lainnya melalui pengembangan eASY. KSEI sebagai platform e-Proxy sejak April 2020. Sepanjang tahun 2020, eASY.KSEI telah memberikan kemudahan bagi para pihak yang terlibat pada penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), di antaranya Emiten, Biro Administrasi Efek, Partisipan KSEI, sampai dengan Investor. eASY.KSEI telah digunakan oleh 642 Emiten dimana dari jumlah tersebut, 633 Emiten telah berhasil menggunakan eASY.KSEI untuk penyelenggaraan RUPS. eASY.KSEI telah mendukung penyelenggaraan total 979 RUPS, baik RUPS-Tahunan maupun RUPS-Luar Biasa dengan total 12.134 investor yang menghadiri RUPS. Dari jumlah kehadiran tersebut, 76% di antaranya (9.209 investor diantaranya hadir melalui kuasa elektronik yang disampaikan melalui eASY.KSEI sebesar 76%.

“Dan dalam waktu dekat, platform eASY.KSEI juga akan dilengkapi dengan fasilitas e-Voting, yang memungkinkan investor pasar modal untuk dapat melakukan voting secara elektronik serta menyaksikan jalannya RUPS melalui fasilitas live streaming pada eASY.KSEI,” ungkap Syafruddin.

Sementara itu, Direktur KSEI lainnya Supranoto Prajogo menambahkan, berdasarkan data yang tercatat di KSEI per tanggal 30 November 2020, investor pasar modal didominasi oleh 61,11% laki-laki, 50,24% usia di bawah 30 tahun, 53,69% pegawai swasta, 44,09% lulusan sarjana, 58,16% berpenghasilan 10-100 juta/tahun dan 72,12% berdomisili di pulau Jawa. Supranoto juga mengatakan, 52,09% SID melakukan pembukaan rekening melalui Selling Agent Fintech (Financial Technology). Sehingga, platform digital memang menjadi sarana yang banyak dimanfaatkan oleh investor untuk berinvestasi pasar modal.

“Dari sisi jumlah investor, dari akhir tahun 2019 hingga 23 Desember 2020, jumlah Single Investor Identification (SID) tumbuh 45,51% menjadi 3.615.019 SID. Jumlah tersebut merupakan jumlah Single Investor Identification (SID) terkonsolidasi yang terdiri dari investor Saham, Surat Utang, Reksa Dana, Surat Berharga Negara (SBSN) dan Efek lain yang tercatat di KSEI, dengan komposisi 1.547.619 SID yang memiliki aset Saham, 2.905.718 SID memiliki aset Reksadana dan 452.635 SID memiliki aset Surat Berharga Negara,” kata Supranoto.

Saat ini KSEI telah menyusun 30 program kerja, dimana 9 diantaranya merupakan program strategis, salah satunya adalah rencana pengembangan alternatif penyimpanan Dana Nasabah pada Sub Rekening Efek (SRE) untuk instrumen Efek Bersifat Ekuitas dan Efek Bersifat Utang dan Investor Fund Unit Account (IFUA) untuk instrumen Reksa Dana. Program ini bertujuan untuk memberikan alternatif tempat penyimpanan dana dalam rangka penyelesaian transaksi di pasar modal. (Red)


(Medan)
 

Belum ada Komentar untuk "Tahun 2021, KSEI Siapkan Infrastruktur untuk Layani Aktivitas Investor"

Posting Komentar

Tekanan Pasar Keuangan di Tanah Air Berlanjut, IHSG dan Rupiah Dibuka Melemah

Lensamedan - Data rilis pertumbuhan ekonomi AS secara kuartalan di kuartal pertama 2024 menunjukan kinerja perlambatan. Ekonomi AS hanya tum...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel