Masyarakat Adalah Ujung Tombak Pemutus Mata Rantai Penularan Covid-19
Lensamedan-Masyarakat merupakan ujung tombak untuk memutus rantai penularan Corona virus Disease (Covid-19). Karena itu, kepatuhan masyarakat untuk mengikuti imbauan pemerintah berdiam diri di rumah, menjaga jarak, tidak berkerumun, rajin cuci tangan dengan sabun dan menggunakan masker jika terpaksa keluar rumah menjadi sangat penting.
Hal
tersebut disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan
Covid-19 Sumut Aris Yudhariansyah saat memberikan keterangan pers secara
live di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan
Covid-19 Sumut, Kantor Gubernur Jalan Diponegoro, Jumat (10/4/2020).
Disampaikan
Aris, perkembangan terbaru Covid-19 di Sumut per tanggal 10 April 2020
pukul 17.00 WIB, jumlah PDP dirawat 151, positif 89 dengan rincian
melalui rapid test sebanyak 34 orang dan metode Polymerase Chain
Reaction (PCR) atau swab test sebanyak 55 orang. Sedangkan yang sembuh
berjumlah 8 orang dan meninggal sebanyak 8 orang.
Menurut
Aris, dari gambaran data tersebut menunjukan masih terjadi penularan
oleh orang yang tidak merasakan sakit. Hal itu yang harus menjadi
perhatian bagi seluruh masyarakat. Meski begitu Aris optimis angka
kesembuhan di Sumut akan terus meningkat.
“Oleh
karena itu saya ingatkan sekali lagi jaga jarak, jangan berdekatan,
hindari tempat berkumpul yang padat, cuci tangan pakai sabun, hindari
menyentuh wajah dan manakala ada yang sakit patuhi etika saat batuk atau
bersin, atau gunakan masker agar tidak menyebar kemana-mana, tapi
memang lebih aman di rumah,” kata Aris.
Selain
itu, Aris juga mengajak masyarakat agar memberikan semangat dan doa
kepada para tenaga kesehatan yang bertugas menangani pasien Covid-19.
Apalagi hingga tanggal 9 April, sudah ada 19 dokter dan 10 perawat yang
gugur saat menjalankan tugasnya.
“Karena
itu marilah kita berikan doa dan dukungan kepada para dokter dan para
perawat kita, agar tetap sehat dan kuat dalam melaksanakan tugas. Mereka
adalah pahlawan kita dan seharusnya kita sendiri bertekad memutus
rantai penyebaran penyakit ini,” ujar Aris.
Mengendalikan Stres
Selain
itu, untuk mengurangi kecemasan atau gangguan psikologis akibat pandemi
Covid-19, Aris menyampaikan beberapa anjuran yang bisa diterapkan
masyarakat. Diantaranya melakukan relaksasi berpikir positif dan
berbicara pada orang yang dapat dipercaya. Kemudian susunlah rencana
aktivitas dan kegiatan harian selama bekerja dari rumah.
Jika
harus menjalankan karantina di rumah, sebaiknya mengikuti standar
operasional prosedur serta menjaga pola hidup sehat seperti makan
makanan dengan gizi seimbang, istirahat yang cukup dan gerakan fisik
yang disesuaikan.
“Hindari
konsumsi tembakau, alkohol atau obat-obatan lain untuk mengatasi
perasaan sedih, marah atau stress yang dirasakan,” kata Aris.
Selanjutnya
Aris mengatakan jika merasa tidak sanggup mengatasi sendiri, dapat
menghubungi tenaga sosial ataupun orang yang dapat dipercaya seperti
tokoh agama maupun masyarakat. Jika diperlukan rujuk ke fasilitas
kesehatan untuk mencari pertolongan masalah kesehatan psikologis.
“Selain
itu, kurangi waktu menonton atau mendengarkan berita yang meresahkan
mengenai Covid-19. Dapatkan fakta-fakta yang tepat tentang penyakit dan
risiko yang diderita serta cara pencegahanya melalui sumber terpercaya
sebagai sumber informasi seperti situs web WHO, Kemenkes atau Pemerintah
Provinsi,” kata Aris.
Serta
sebaiknya anak-anak tidak terpisah dari keluarga. Kecuali untuk alasan
pengobatan dan pencegahan penularan. Jika terpaksa dilakukan, harus ada
alternatif yang aman dan meyakinkan .
“Kontak dengan keluarga harus tetap terjaga dan memastikan tetap berjalannya langkah pengasuhan dan perlindungan anak,” pungkas Aris.
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Masyarakat Adalah Ujung Tombak Pemutus Mata Rantai Penularan Covid-19"
Posting Komentar