Akan Terapkan Cluster Isolation, Pemko Kaji Penyediaan Tempat Isolasi

Lensamedan- Pemerintah kota Medan lebih memilih memberlakukan kebijakan Cluster isolation sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19.

Pelaksana tugas walikota Akhyar Nasution menyebutkan, sasaran utama kebijakan ini nantinya adalah masyarakat yang masuk kategori Orang Dalam Pengawasan (ODP), Orang Tanpa Gejala (OTG) dan juga Pelaku Perjalanan (PP).

"Selama ini sesungguhnya sudah kita lakukan, tapi masih sampai kepada tingkat imbauan dan ajakan, sehingga tanggungjawab dan wewenang kewajiban masing-masing kan belum jelas, maka ini akan kita tingkatkan menjadi peraturan walikota, sehingga pemko memiliki hak paksa untuk melakukan hal tersebut " ujar Akhyar Nasution di Medan, Kamis (23/4/2020).

Akhyar mengatakan, pada dasarnya kebijakan cluster isolation ini tidak perlu dilakukan kalau kesadaran masyarat dalam hal penggunaan masker dan cuci tangan sudah cukup tinggi.

"Tapi pada kenyataannya masih ada sebagian masyarakat yang belum mengikuti itu secara ikhlas," kata Akhyar.

Dicontohkannya, masih ada usaha rumah makan dan kafe yang tetap melayani makan di tempat, padahal sudah diimbau hanya melayani pesanan bawa pulang.

"Nanti kita akan lebih fokus ke sana. Karena kalau masih tetap melayani makan di tempat, maka warga akan nongkrong dan tidak pakai masker. Ini yang kita larang karena jadi sumber penyebaran," tuturnya.

Dikatakannya, untuk menjalankan konsep ini pihaknya belum memutuskan apakah perlu menyiapkan satu tempat khusus, atau dilakukan di rumah masing-masing.

"Kita ukur dulu kemampuan kesiapannya. Metodenya, apakah di satu tempat, apakah di rumahnya sendiri," kata Akhyar.

Akhyar memastikan, kebijakan ini tidak akan serta- merta mencabut kebijakan larangan berkumpul dan penggunaan masker.

"Ini berlaku sejalan dengan kebijakan yang selama ini sudah kita jalankan dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19," tutupnya. 

(Medan)

Bagikan Artikel ini