Minim Sentimen, IHSG Berpeluang Terseret Kinerja Bursa Asia
Grafik pergerakan IHSG. Pada perdagangan Kamis (18/12/2025), IHSG berpeluang terseret ke zona merah.lensamedan-istPada sesi perdagangan pagi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat di level 8.705.
Analis keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, mengatakan, penguatan IHSG terjadi di saat mayoritas bursa di Asia alami tekanan, sehingga IHSG berpeluang untuk terseret arus pelemahan mengikuti pelemahan bursa regional.
"Pada perdagangan hari ini IHSG diproyeksikan akan ditransaksikan dalam rentang 8.680 hingga 8.740," ujar Gunawan di Medan, Kamis (18/12/2025).
Sementara itu kinerja mata uang Rupiah pada hari ini ditransaksikan melemah ke level 16.705.
Rupiah disebutkan Gunawan mengalami tekanan seiring dengan kenaikan kinerja USD Index yang sedikit membaik ke level 98,4.
Sementara kalau dilihat dari imbal hasil US Treasury 10 tahun terjadi penurunan ke level 4.143%.
Pelemahan mata uang Rupiah ini menunjukan bahwa pelaku pasar tengah mengkhawatirkan kemungkinan rilis data inflasi AS yang membaik.
Sejauh ini inflasi AS pada bulan November secara bulanan diproyeksikan naik menjadi 0,3%.
Kenaikan laju inflasi AS akan kembali membuka spekulasi bahwa The Fed bisa saja beranda hawkish atau urung memangkas bunga acuan di tahun 2026.
"Yang pada akhirnya akan mendorong penguatan pada kinerja mata uang Dolar," sebut Gunawan.
Namun berbeda dengan mata uang Rupiah, harga emas pada pagi ini melanjutkan tren kenaikan. Harga emas ditransaksikan dikisaran harga US$4.330 per ons troy, atau sekitar Rp2,33 juta per gram.
Harga emas kian dekat dengan level tertingginya yang pernah dicapai sebelumnya dan semakin berpeluang mencetak rekor tertinggi baru di atas US$4.370 di bulan ini. (juli simanjuntak)
(Medan)
Analis keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, mengatakan, penguatan IHSG terjadi di saat mayoritas bursa di Asia alami tekanan, sehingga IHSG berpeluang untuk terseret arus pelemahan mengikuti pelemahan bursa regional.
"Pada perdagangan hari ini IHSG diproyeksikan akan ditransaksikan dalam rentang 8.680 hingga 8.740," ujar Gunawan di Medan, Kamis (18/12/2025).
Sementara itu kinerja mata uang Rupiah pada hari ini ditransaksikan melemah ke level 16.705.
Rupiah disebutkan Gunawan mengalami tekanan seiring dengan kenaikan kinerja USD Index yang sedikit membaik ke level 98,4.
Sementara kalau dilihat dari imbal hasil US Treasury 10 tahun terjadi penurunan ke level 4.143%.
Pelemahan mata uang Rupiah ini menunjukan bahwa pelaku pasar tengah mengkhawatirkan kemungkinan rilis data inflasi AS yang membaik.
Sejauh ini inflasi AS pada bulan November secara bulanan diproyeksikan naik menjadi 0,3%.
Kenaikan laju inflasi AS akan kembali membuka spekulasi bahwa The Fed bisa saja beranda hawkish atau urung memangkas bunga acuan di tahun 2026.
"Yang pada akhirnya akan mendorong penguatan pada kinerja mata uang Dolar," sebut Gunawan.
Namun berbeda dengan mata uang Rupiah, harga emas pada pagi ini melanjutkan tren kenaikan. Harga emas ditransaksikan dikisaran harga US$4.330 per ons troy, atau sekitar Rp2,33 juta per gram.
Harga emas kian dekat dengan level tertingginya yang pernah dicapai sebelumnya dan semakin berpeluang mencetak rekor tertinggi baru di atas US$4.370 di bulan ini. (juli simanjuntak)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Minim Sentimen, IHSG Berpeluang Terseret Kinerja Bursa Asia"
Posting Komentar