Data Ekonomi AS Memburuk, Harga Emas kembali Naik
Seorang pegawai Bank Syariah Indonesia menunjukkan kepingan emas. Pada perdagangan hari ini, emas cenderung mengalami kenaikan harga.lensamedan-istSayangnya serapan tenaga kerja tersebut tidak dibarengi dengan penurunan jumlah tingkat pengangguran.
Tingkat pengangguran AS tercatat naik menjadi 4,6% di bulan November, dari posisi bulan Oktober yang berada di angka 4,4%.
Ditambah lagi data penjualan ritel dan manufaktur AS yang juga tidak mengalami pemulihan.
Analis keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, menilai, rilis data tersebut lebih mendorong spekulasi bahwa The Fed atau Bank Sentral AS lebih cenderung memangkas bunga acuannya di tahun depan.
Hal ini juga tergambar dari kenaikan harga emas yang sempat tertekan di bawah US$4.200, namun pada pagi hari ini kembali naik dan ditransaksikan di level US$4.313 per ons troy.
Dalam jangka pendek emas memiliki peluang untuk bertahan di atas US$4.300 dan masih berpotensi melanjutkan kenaikan.
"Terlebih jika rilis data ekonomi AS kedepan nantinya akan merealisasikan kinerja yang memburuk," ujar Gunawan di Medan, Rabu (17/12/2025).
Di sisi lain, lanjut Gunawan, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini masih mampu dibuka menguat seiring dengan penguatan pada mayoritas bursa saham di Asia.
IHSG dibuka naik di level 8.708, dan diproyeksikan berada dalam rentang 8.670 hingga 8.750 selama sesi perdagangan berlangsung.
Sementara itu mata uang Rupiah ditransaksikan relatif stabil di level 16.650 per Dolar AS pada perdagangan hari ini.
"Rupiah berpotensi bergerak sideways selama sesi perdagangan berlangsung," tutupnya. (juli simanjuntak)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Data Ekonomi AS Memburuk, Harga Emas kembali Naik "
Posting Komentar