Penanaman Mangrove di Sumut Capai 8.307 Hektare
Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Sulaiman Harahap mengikuti penanaman pohon secara serentak di Provinsi Se-Indonesia dalam rangka Hari Menanam Pohon Indonesia tahun 2025 di Desa Karang Gading Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten Deliserdang. Selasa (25/11/2025).lensamedan-diskominfo sumutLensaMedan – Provinsi Sumut dalam kurun waktu tahun 2018-2024 telah menanam mangrove seluas 8.307 hektare.
Kegiatan Ini sejalan dengan salah satu program prioritas pembangunan nasional yaitu menjamin pelestarian lingkungan hidup.
Hal tersebut disampaikan Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumatera Utara (Sumut), Sulaiman Harahap, pada acara Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia Tahun 2025, sekaligus menanam mangrove di areal Suaka Margasatwa Karang Gading, Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deliserdang, Selasa (25/11/2025).
“Menanam pohon bukan sekadar menanam benih di tanah. Menanam pohon adalah simbol harapan, komitmen, dan tanggung jawab kita terhadap bumi. Pohon adalah benteng kita melawan perubahan iklim, penjaga keseimbangan ekosistem, dan sumber kehidupan bagi manusia serta makhluk lainnya,” ujarnya.
Sulaiman mengatakan, momentum ini menjadi pengingat bahwa semua memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaga kelestarian lingkungan demi masa depan generasi mendatang.
Bahkan, katanya, dunia telah bersepakat memerangi perubahan iklim, dan Indonesia pun telah menetapkan target Nationally Determined Contribution (NDC) untuk menurunkan tingkat emisi karbon nasional.
Berbagai regulasi juga telah dibuat, salah satunya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 110 tahun 2025 tentang penyelenggaran instrumen nilai ekonomi karbon dan pengendalian emisi gas rumah kaca nasional.
“Kita tidak boleh menutup mata terhadap dampak nyata dari perubahan iklim yang telah kita rasakan, seperti cuaca ekstrem, kenaikan suhu global, serta ancaman terhadap ekosistem dan keanekaragaman hayati. Perubahan iklim bukan hanya tantangan global, tetapi juga menjadi persoalan mendesak yang harus kita atasi bersama di tingkat lokal,” katanya.
Untuk itu, Sulaiman mengajak seluruh lapisan masyarakat Sumut untuk menjadikan kegiatan menanam pohon sebagai bagian dari gaya hidup. Melestarikan hutan, rehabilitasi lahan kritis, dan menjaga pohon yang telah ditanam.
“Setiap pohon yang kita tanam hari ini adalah investasi kita untuk masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan,” ucapnya.
Diketahui, kegiatan untuk pemulihan ekosistem mangrove dilakukan di 17 desa, seperti Kecamatan Secanggang terdiri dari Desa Selotong, Secanggang Kwala Besar, Jaring Halus, Tanjung Ibus, Pantai Gading, Karang Gading, dan Sungai Ular.
Kemudian di Kecamatan Tanjung Pura seperti Desa Tapak Kuda, Karya Maju, Suka Maju, Pantai Cermin, Bubun, dan Pematang Cengal. Di Kecamatan Hamparan Perak berada di Desa Palu Kurau. Sementara di Kecamatan Labuhan Deli terletak di Desa Karang Gading dan Telaga Tujuh.
Kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan di Karang Gading dan Langkat Timur Laut melalui pemulihan ekosistem yang dilaksanakan oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut mempunyai luas kawasan 14.827 hektare, luas kerusakan 3.385 hektare, atau persentase kerusakan 22,83%.
Tahun 2025, Kementerian Kehutanan telah melakukan pemulihan ekosistem di Karang Gading dan Desa Paluh Kurau. Pemulihan dilakukan dengan pembibitan mangrove sebanyak 1.415.700 bibit. (*)
(Deliserdang)
Belum ada Komentar untuk "Penanaman Mangrove di Sumut Capai 8.307 Hektare"
Posting Komentar