Kemenag Tegaskan Perbedaan Bukan Penghalang Persaudaraan


LensaMedan - Semangat persaudaraan lintas iman kembali diteguhkan dalam Ceremony Pertukaran Empat Simbol Kunci Persaudaraan, yang digelar dalam rangka 12 Lustrum (60 Tahun) SMA Pangudi Luhur Jakarta, di Terowongan Silaturahmi Masjid Istiqlal – Gereja Katedral Jakarta.

Mewakili Menteri Agama, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik, Suparman, tegaskan bahwa perbedaan antara bangsa Indonesia bukan untuk dipertentangkan, tetapi untuk saling menjalin kasih sayang.

"Kita tidak perlu mempertentangkan perbedaan, karena semua agama mengajarkan kasih. Islam mengenal Ar-Rahman Ar-Rahim, Kristen mengajarkan kasih sesama manusia, demikian pula agama lainnya. Perbedaan itu nyata, tetapi bukan untuk dipertentangkan," tegasnya, Selasa, (21/10/25).

Ketua Ikatan Alumni Pangudi Luhur (IKPL), Ichsan Perwira Kurniagung, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang hadir dan mendukung acara ini. Ia menegaskan bahwa makna 12 Lustrum bukan sekadar perayaan usia sekolah, melainkan momentum memperkuat nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan yang diajarkan sejak di bangku sekolah.

"Toleransi bukan slogan, tapi komitmen. Keberagaman bukan alasan untuk terpecah, tetapi alasan untuk saling merangkul," ujarnya.

Ichsan juga menyinggung kehadiran keluarga arsitek Masjid Istiqlal, Silaban, sebagai simbol persaudaraan yang sudah terjalin sejak masa pendirian dua rumah ibadah terbesar di Indonesia tersebut.

Ketua Yayasan Pangudi Luhur, Fransiskus Asisi Dwiyatno, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata pendidikan humanis yang selalu dijunjung tinggi oleh lembaga Pangudi Luhur. "Anak-anak Pangudi Luhur belajar untuk hidup bersaudara lintas budaya dan agama, sebagai satu keluarga besar bangsa Indonesia. Nilai inilah yang ingin kami wariskan kepada generasi penerus," ujarnya.

Dalam prosesi utama, dilakukan pertukaran empat simbol kunci persaudaraan yang melambangkan semangat toleransi dan harmoni antar umat beragama:

1. Kunci pertama dari Masjid Istiqlal – bergambar bulan dan bintang, melambangkan kedamaian dalam Islam.

2. Kunci kedua dari Gereja Katedral Jakarta – bergambar salib dan daun zaitun, simbol kasih dalam ajaran Katolik.

3. Kunci ketiga dari Yayasan Pangudi Luhur – menggambarkan peran pendidikan sebagai penguat karakter dan persaudaraan.

4. Kunci keempat dari Ikatan Alumni Pangudi Luhur (IKPL) – melambangkan semangat brotherhood lintas generasi dan lintas iman.

Prosesi simbolik ini dilakukan bersama oleh perwakilan Masjid Istiqlal, Gereja Katedral, Yayasan Pangudi Luhur, dan Ikatan Alumni Pangudi Luhur.

Acara yang sarat makna ini menjadi momentum bersejarah bagi dunia pendidikan dan kebangsaan Indonesia, mempertemukan tokoh lintas agama, pimpinan Yayasan Pangudi Luhur, serta para alumni dari berbagai angkatan dan latar belakang keagamaan.

Dirjen Bimas Katolik kemudian menyampaikan pesan Menteri Agama agar seluruh umat beragama bergandeng tangan menatap Indonesia Emas 2045, menjadikan kasih dan kemanusiaan sebagai landasan pembangunan bangsa. 

"Kita sebagai umat beragama harus menatap masa depan dengan kasih dan semangat kebersamaan, agar seluruh umat bergandeng tangan menuju Indonesia Emas, tanpa ada yang tertinggal", pesannya. (*)


(Jakarta)


Belum ada Komentar untuk "Kemenag Tegaskan Perbedaan Bukan Penghalang Persaudaraan"

Posting Komentar

Dorong Pertumbuhan Ekonomi Sumut, Bobby Nasution: Maksimalkan KUR dan KPP

LensaMedan – Kebijakan Pemerintah Pusat menyesuaikan Transfer ke Daerah (TKD) tahun depan membuat Pemerintah Daerah (Pemda) perlu berinovas...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel