IHSG Terpuruk di Akhir Pekan, Harga Emas dan Rupiah Melemah Terbatas
Tekanan jual yang terjadi pada IHSG disebutkan Analis keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, juga terjadi pada mayoritas bursa saham di Asia, dimana bursa Hang Seng turun 2,48%, Shenzhen turun 3,04%, Shanghai 1,95%, Nikkei 1,44% dan Taiwan 1,25%.
Sejumlah emiten yang menekan kinerja IHSG pada hari ini adalah BRPT, BREN, BUMI, TLKM hingga BBNI. Dan dari mayoritas bursa saham di Asia yang mengalami koreksi paling dalam datang dari bursa saham China.
Memburuknya hubungan dagang antara China dengan AS ditengarai menjadi pemicu melemahnya bursa saham di Asia.
“Selain itu masalah kredit macet yang terjadi pada sejumlah perusahaan di AS turut menekan kinerja sektor perbankan. Saham sektor perbankan di AS alami koreksi yang memicu terjadinya koreksi besar emiten perbankan global,” ujar Gunawan di Medan, Jumat (17/10/2025).
Sementara itu, mata uang Rupiah ditransaksikan relatif stabil cenderung turun di level 16.575 per Dolar AS di akhir pekan.
Mata uang Rupiah menurut Gunawan relatif tidak banyak berubah seiring dengan memburuknya sejumlah indikator keuangan AS yang menopang Dolar AS.
“Rupiah pada hari ini ditransaksikan dalam rentang sempit antara 16.575 hingga 16.590 per Dolar AS,” katanya.
Terpisah harga emas ditransaksikan sedikit terkoreksi di level US$4.311 per ons troy, atau sekitar 2.3 juta per gram. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "IHSG Terpuruk di Akhir Pekan, Harga Emas dan Rupiah Melemah Terbatas"
Posting Komentar