IHSG Ditutup di Zona Hijau, Kenaikan Harga Emas Picu Dilema
LensaMedan – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,77% di level 8.124,757. Penguatan IHSG pada hari ini sejalan dengan penguatan mayoritas bursa saham di Asia.
Sentimen perang dagang yang kian memanas antara AS dengan China menurut Analis keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, belum menjadi kabar buruk bagi kinerja pasar keuangan. Di sisi lain mata uang Rupiah diperdagangkan stabil dikisaran 16.565 per Dolar AS.
Sejumlah saham yang menopang penguatan IHSG pada perdagangan hari ini diantaranya adalah BBCA, ANTM, BBRI, BMRI dan BBNI. Saham perbankan besar pada umumnya menopang penguatan IHSG.
“Spekulasi penurunan bunga acuan menjadi kabar positif, seiring dengan spekulasi penurunan hunga acuan The Fed dalam waktu dekat,” ujar Gunawan di Medan, Kamis (16/10/2025).
Di sisi lain lanjut Gunawan, harga emas dunia alami kenaikan dan kembali mencetak rekor tertingginya hari ini di level US$4.244 per ons troy nya. Atau sekitar Rp2,27 juta per gram.
Harga emas alami kenaikan seiring ditengah ketidakpastian ekonomi belakangan ini. Mahalnya harga emas saat ini melewati batas teknikal maupun fundamemtal yang telah diperhitungkan sebelumnya.
Kenaikan harga emas menyisakan kekuatiran dikalangan investor. Satu sisi investor mengkuatirkan terjadi koreksi setelah emas alami kenaikan tanpa henti.
“Kenaikan harga emas juga menggambarkan ancaman kondisi ekonomi global yang suram. Dilema kenaikan harga emas ini masih akan berlangsung selama ketidakpastian ekonomi kedepan menuju arah yang buruk,” tandasnya. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "IHSG Ditutup di Zona Hijau, Kenaikan Harga Emas Picu Dilema"
Posting Komentar