Ada Purbaya Efek, IHSG Ditutup Menguat
LensaMedan - Data penjualan ritel tanah air pada bulan Agustus mengalami perlambatan sebesar 3,5% sibandingkan dengan bulan Juli yang merealisasikan angka sebesar 4,7%.Data tersebut pada dasarnya bisa memicu tekanan pada pasar keuangan di tanah air, namun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru bergerak menguat dengan membukukan kenaikan 1,04% di level 8.250,938.
Analis keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, mengatakan, penguatan IHSG pada perdagangan hari ini bergerak relatif berbeda dengan mayoritas bursa saham di Asia yang alami pelemahan.
IHSG sempat terseret ke zona merah di level 8.159, namun berbalik arah setelah ada kunjungan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa ke Bursa Efek Indonesia.
"Jadi penguatan bursa saham pada hari ini dinilai sebagai Purbaya efek, karena kehadiran beliau merubah wajah pasar saham tanah air," ujar Gunawan di Medan, Kamis (9/10/2025).
Sementara itu, mata uang Rupiah ditransaksikan menguat di level 16.540 per Dolar AS di sesi perdagangan sore.
Penguatan Rupiah ditopang oleh memburuknya sejumlah data keuangan AS, meskipun AS saat ini diproyeksikan akan menunda penurunan bunga acuan.
"Yang semestinya spekulasi tersebut lebih banyak memberikan peluang tekanan pada Ruppah dibandingkan sebaliknya," sebutnya.
Terpisah harga emas masih alami tekanan dengan bergerak melandai dikisaran US$4.039 per ons troy. Atau sekitar Rp2,16 juta per gram.
Harga emas pada perdagangan sore membaik dibandingkan dengan harga di sesi perdagangan pagi.
Emas dirugikan dengan spekulasi kebijakan The FED kedepan yang berpeluang menunda kenaikan bunga acuannya. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Ada Purbaya Efek, IHSG Ditutup Menguat"
Posting Komentar