Isu Reshuffle Telah Berakhir, IHSG dan Rupiah hingga Emas Menguat

LensaMedan - Data indeks kepercayaan konsumen tanah air alami penurunan menjadi 117,2 pada bulan Agustus, dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang masih berada di level 118,1.

Level ini masih menunjukan bahwa keyakinan konsumen tanah air masih pada level optimis.

Selebihnya tidak ada data ekonomi lain yang memberikan pengaruh besar terhadap kinerja pasar keuangan.

Ditengah minimnya sentimen pasar di Asia pada perdagangan hari ini, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,92% di level 7.699,07.

IHSG dinilai Analis keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, terlihat kesulitan melewati batas psikologis 7.700, meskipun IHSG sempat menyentuh 7.726.

"Sejumlah saham berkapitalisasi besar seperti BBCA, BMRI, BBRI, BBNI, hingga AMMN memberikan kontributor besar bagi IHSG di hari ini," jelas Gunawan di Medan, Rabu (10/9/2025).

Sementara itu, mata uang Rupiah ditransaksikan melemah ke level 16.455 per Dolar AS.

Kinerja Rupiah membaik setelah sempat alami tekanan di perdagangan sebelumnya.

Tekanan yang terjadi pada pasar keuangan domestik setelah reshuffle kabinet terhenti pada perdagangan hari ini.

Tekanan jual mereda setelah dua hari berturut-turut sebelumnya IHSG alami koreksi yang signifikan.

Gunawan menilai, isu reshuffle tidak lagi menjadi isu besar bagi pasar keuangan domestik hari ini.

Terlihat ditengah minimnya sentimen, IHSG dan Rupiah mampu bertahan di zona hijau.

'Pasar sudah kembali pada mode normal dengan lebih banyak mempertimbangkan sentimen ekonomi dibandingkan kebijakan politis pergantian Menteri," katanya.

Di sisi lain harga emas dunia ditransaksikan menguat ke level US$3.655 per ons troy, atau sekitar Rp1,94 juta per gram. (*)


(Medan)
 

Bagikan Artikel ini