Minim Sentimen, IHSG dan Rupiah Melemah Bersamaan

LensaMedan - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah setelah sempat ditransaksikan di dua zona.

Memburuknya kinerja pasar saham di Asia memicu koreksi pada kinerja IHSG yang ditutup turun 0.27% di level 7.905,757.

IHSG selama sesi perdagangan berlangsung diperdagangkan dalam rentang 7.881 hingga 7.971. Capaian tertinggi IHSG terjadi saat sesi pembukaan, namun setelahnya IHSG ditransaksikan melemah meksipun sempat beberapa kali berada di zona hijau.

"Sejumlah saham yang menjadi pemicu pelemahan IHSG pada perdagangan hari ini diantaranya adalah BBCA, BMRI, BRMS, BBRI hingga AMMN," ujar Analis keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, di Medan, Selasa (26/8/2025).

Tekanan yang terjadi pada IHSG juga turut didorong oleh melemahnya mata uang rupiah pada perdagangan hari ini.

Rupiah ditutup melemah di level 16.290 per Dolar AS. Dimana selama sesi perdagangan berlangsung Rupiah sempat mencatat level terkuatnya di angka 16.250.

Tekanan pada mata uang rupiah terlihat alami peningkatan selama sesi perdagangan.

Posisi terkuat Rupiah berada di sesi perdagangan pagi.

Dan rupiah terus menunjukan pelemahan hingga sesi penutupan perdagangan.

Gunawan menyebutkan, tekanan pada mata uang Rupiah juga dialami oleh mata uang Asia lainnya, disaat Dolar AS diuntungkan oleh membaiknya indikator dari surat berharga AS dan USD Index.

Tekanan yang terjadi pada pasar keuangan di hari ini juga tidak terlepas dari aksi profit taking yang dilakukan oleh pelaku pasar.

"Pelaku pasar memanfaatkan mementum penguatan setelah mencuat rencana pemangkasan bunga acuan The Fed," sebutnya.

Terpisah, harga emas dunia ditransaksikan menguat ke level US$3.372 per ons troy, atau sekitar Rp1,77 juta per gram. (*)


(Medan)

Bagikan Artikel ini