Jelang Agenda Penting Bank Sentral AS, IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah
LensaMedan - Kinerja Indeks Harga Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini ditutup melemah 0,49% ke level 7.862,949.
Kinerja IHSG melemah seiring dengan memburuknya kinerja mayoritas bursa di Asia yang juga ditutup melemah pada perdagangan hari ini.
Pelaku pasar disebut Analis keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, masih menanti hasil pertemuan antara AS–Ukraina beserta pemimpin negara eropa terkait dengan kesepakatan damai yang mungkin tercipta antara Rusia dengan Ukraina.
"Sejumlah saham yang menjadi beban bagi kinerja IHSG pada perdagangan hari ini diantaranya adalah BBCA, BBRI, BMRI, TLKM hingga ANTM," ujar Gunawan di Medan, Selasa (19/8/2025).
Di sisi lain, pelaku pasar juga tengah menanti kabar terkini dari The FED yang akan menentukan strategi investasi di masa yang akan datang.
The FED akan menjadi penentu kunci perdagangan di pekan ini, ditambah dengan kebijakan BI menetapkan besaran bunga acuan.
Sejauh ini mata uang Rupiah masih berada dibawah tekanan dan ditutup melemah di level 16.240 per Dolar AS.
Pelemahan Rupiah dipicu oleh banyak sentimen negatif, dimana sentimen tersebut menguntungkan kinerja mata uang Dolar AS pada perdagangan hari ini.
Situasi Rupiah juga relatif tidak diuntungkan dengan sejumlah agenda besar dari The FED kedepan.
Rupiah masih rawan alami koreksi, jika sinyal The FED untuk mempertahankan besaran bunga acuan kembali mencuat.
Hal tersebut bisa saja terjadi jika The FED kembali memberikan sinyal hawkish daripada mempertimbangkan pemangkasan bunga acuan.
Terpisah, harga emas dunia ditransaksikan stabil cenderung menguat ke level US$3.338 per ons troy, atau sekitar Rp1,75 juta per gram. (*)
(Medan)
Kinerja IHSG melemah seiring dengan memburuknya kinerja mayoritas bursa di Asia yang juga ditutup melemah pada perdagangan hari ini.
Pelaku pasar disebut Analis keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, masih menanti hasil pertemuan antara AS–Ukraina beserta pemimpin negara eropa terkait dengan kesepakatan damai yang mungkin tercipta antara Rusia dengan Ukraina.
"Sejumlah saham yang menjadi beban bagi kinerja IHSG pada perdagangan hari ini diantaranya adalah BBCA, BBRI, BMRI, TLKM hingga ANTM," ujar Gunawan di Medan, Selasa (19/8/2025).
Di sisi lain, pelaku pasar juga tengah menanti kabar terkini dari The FED yang akan menentukan strategi investasi di masa yang akan datang.
The FED akan menjadi penentu kunci perdagangan di pekan ini, ditambah dengan kebijakan BI menetapkan besaran bunga acuan.
Sejauh ini mata uang Rupiah masih berada dibawah tekanan dan ditutup melemah di level 16.240 per Dolar AS.
Pelemahan Rupiah dipicu oleh banyak sentimen negatif, dimana sentimen tersebut menguntungkan kinerja mata uang Dolar AS pada perdagangan hari ini.
Situasi Rupiah juga relatif tidak diuntungkan dengan sejumlah agenda besar dari The FED kedepan.
Rupiah masih rawan alami koreksi, jika sinyal The FED untuk mempertahankan besaran bunga acuan kembali mencuat.
Hal tersebut bisa saja terjadi jika The FED kembali memberikan sinyal hawkish daripada mempertimbangkan pemangkasan bunga acuan.
Terpisah, harga emas dunia ditransaksikan stabil cenderung menguat ke level US$3.338 per ons troy, atau sekitar Rp1,75 juta per gram. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Jelang Agenda Penting Bank Sentral AS, IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah "
Posting Komentar