IHSG dan Rupiah masih Bertahan di Zona Hijau
LensaMedan - Bursa saham di Asia pada perdagangan pagi ini mayoritas berada di zona hijau, termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).IHSG dibuka menguat di level 7.924
ditengah spekulasi bahwa The FED berpeluang menurunkan bunga acuan setelah rilis data inflasi kemarin.
Analis keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, mengatakan, ditengah minimnya sentimen pasar di akhir pekan, kinerja IHSG berpeluang mengikuti kinerja pasar saham di Asia dalam rentang 7.870 hingga 7.950.
Selanjutnya, mata uang Rupiah juga menguat pada sesi perdagangan hari ini di level 16.100 per Dolar AS. Imbal hasil US Treasury 10 tahun menjadi indikator yang menggambarkan sentimen negatif pemicu koreksi Dolar AS.
Setelah rilis data inflasi AS sebelumnya, imbal hasil US Treasury 10 tahun AS turun mendekati level 4,2%.
Melemahnya imbal hasil US Treasury 10 tahun juga diikuti dengan melemahnya kinerja USD Index pada perdagangan pagi ini. Dimana USD index turun ke level 97.64 yang kian memperburuk kinerja Dolar AS pada hari ini.
"Pasar keuangan di tanah air masih dibanjiri oleh banyak sentimen positif yang berpeluang menjaga IHSG dan Rupiah di zona hijau," ujar Gunawan di Medan, Kamis (14/8/2025).
Namun, penguatan IHSG yang cukup tajam belakangan ini dinilai Gunawan membuka peluang terjadinya koreksi teknikal pada IHSG.
"Karena investor akan ambil keuntungan (profit taking). Tapi ini hanya sesaat saja," kata Gunawan.
Terpisah, harga emas ditransaksikan menguat setelah USD Index dan imbal hasil obligasi AS tertekan.
Harga emas ditransaksikan menguat di level US$3.367 per ons troy, atau sekitar Rp1,75 juta per gram. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "IHSG dan Rupiah masih Bertahan di Zona Hijau "
Posting Komentar