IHSG dan Rupiah Ditutup Menguat, Harga Emas Naik Tinggi Buntut Kenaikan Tarif
LensaMedan - Data indeks kepercayaan konsumen tanah air membaik ke level 118.1 pada bulan Juli, dari posisi sebelumnya di level 117.8.
Membaiknya daya indeks kepercayaan konsumen tersebut menjadi kabar positif bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup menguat 0,58% di level 7.533.385.
Saham-saham energi menjadi penopang membaiknya IHSG pada hari ini seperti PTRO, BREN, BRPT, CUAN dan DSSA.
Analis keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, mengatakan, kinerja IHSG di akhir pekan ini bertolak belakang dengan mayoritas bursa saham di Asia yang justru melemah pada perdagangan hari ini.
IHSG lebih diuntungkan oleh rilis data ekonomi domestik ketimbang sentimen memburuknya bursa saham di Asia.
Selain data indeks kepercayaan konsumen tanah air yang alami pemulihan, data penjualan kendaraan bermotor disisi lain justru merealisasikan pertumbuhan negatif.
Data penjualan kendaraan bermotor turun 2% secara tahunan pada bulan Juli.
"Penurunan data penjualan kendaraan bermotor tersebut lebih mencerminkan gangguan belanja di level masyarakat kelas menengah," ujar Gunawan di Medan, Jumat (8/8/2025).
Di sisi lain, mata uang Rupiah kembali menguat ke level 16.285 per Dolar AS.
Rupiah berbalik menguat ditengah tren pemulihan imbal hasil US Treasury 10 tahun.
Pelaku pasar sejauh ini menurut Gunawan masih dibayangi kekhawatiran kebijakan tarif yang dilakukan oleh AS.
"Dampak terhadap perekonomian dikuatirkan masih akan memicu terjadinya koreksi pada pasar keuangan kedepan," katanya.
Sementara itu, harga emas pada sesi penutupan perdagangan hari ini naik ke level US$3.400 per ons troy nya, atau sekitar Rp1,79 juta per gram.
Kenaikan harga emas dipicu oleh kebijakan kenaikan tarif impor emas yang dilakukan oleh AS. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "IHSG dan Rupiah Ditutup Menguat, Harga Emas Naik Tinggi Buntut Kenaikan Tarif"
Posting Komentar