Rupiah dan IHSG Hingga Emas Menguat di Akhir Pekan

LensaMedan - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,6% di level 7.047,438.

Penguatan IHSG ini seirama dengan kinerja mata uang Rupiah yang ditutup menguat di level 16.205 per Dolar AS pada perdagangan sore ini.

Kinerja IHSG juga tidak jauh berbeda dengan bursa saham di Asia yang sebagian ditutup di zona hijau.

Kinerja pasar keuangan masih mampu berada di teritori positif meskipun sejumlah sentimen negatif terus mengintai.

Analis keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, mengatakan, selama sepekan terakhir pasar keuangan dihantui oleh masa tenggang negosiasi tarif yang mulai berakhir.

Meski demikian pelaku pasar masih mendapatkan angin segar setelah AS kembali memperpanjang pemberlakuan tarif hingga 1 Agustus mendatang.

Pasar keuangan sendiri tidak mendapatkan tekanan serius dari kebijakan AS yang tetap bersikeras dengan kebijakan tarif resiprokal seperti awalnya.

Situasi juga masih terkendali, karena penyebaran sentimen pasar yang merata dan tidak menguntungkan salah satu negara saja.

"Investor pada akhirnya menanti sikap AS kedepan saat kebijakan tersebut diberlakukan," ujar Gunawan di Medan, Jumat (11/7/2025).

Kebijakan tarif dinilai Gunawan memang akan memicu tekanan pada emiten di pasar saham, namun dampaknya masih diperhitungkan.

Karena realisasi pemberlakuan tarif juga masih belum sepenuhnya berjalan.

Belakangan mata uang Rupiah dan IHSG tidak begitu merespon manuver kebijakan tarif AS.

"Meskipun pasar saham tetap berpeluang volatile jelang 1 Agustus mendatang. Ditambah dengan sentimen geopolitik yang mereda, pasar keuangan kembali mempertimbangkan data ekonomi sebagai rujukan kinerjanya," sebutnya.

Sebagai penutup diakhir pekan, harga emas ditransaksikan menguat ke level US$3.339 per oins troy, atau sekitar Rp1,75 juta per gram. (*)

(Medan)

Bagikan Artikel ini