Minimnya Sentimen, IHSG dan Rupiah Menguat


LensaMedan - Bursa saham di Asia pada perdagangan hari ini ditransaksikan beragam dengan kecenderungan melemah.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini ditransaksikan menguat di level 7.440.

IHSG sendiri masih mendapatkan kabar positif dari kesepakatan tarif yang didapatkan Indonesia, ditambah dengan pemangkasan bunga acuan yang dilakukan pemerintah sebelumnya.

Secara fundamental IHSG menurut Analis keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, memang masih berpeluang menguat dalam jangka pendek.

Euforia kesepakatan tarif masih menjadi motor penggerak utama penguatan IHSG.

Dan kinerja bursa Asia yang kurang bergairah pada perdagangan hari ini justru bisa menjadi sentimen negatif bagi IHSG.

"Sehingga pelaku pasar masih akan mewaspadai kemungkinan koreksi sehat yang akan dialami oleh IHSG," ujar Gunawan di Medan, Selasa (22/7/2025).

Mata uang Rupiah pada perdagangan awal juga ditransaksikan menguat dikisaran 16.305 per Dolar AS.

Gunawan menyebut, kinerja mata uang Rupiah menguat ditengah melemahnya kinerja USD Index yang turun ke kisaran 4.37%.

Pelaku pasar juga tengah menanti pidato Gubernur Bank Sentral AS yang dispekulasikan akan lebih bernada dovish.

"Selain pidato Gubernur The FED nantinya, kinerja pasar keuangan tidak akan banyak dipengaruhi sentimen ekonomi pada perdagangan hari ini," sebutnya.

Terpisah harga emas dunia ditransaksikan menguat di level $3.389 per ons troy nya, atau sekitar 1.78 juta per gram.

Kinerja harga emas yang menguat lebih dikarenakan oleh spekulasi penurunan bunga acuan The FED dalam waktu dekat. (*)

(Medan)

 
 

Belum ada Komentar untuk "Minimnya Sentimen, IHSG dan Rupiah Menguat"

Posting Komentar

Enam Negara Sahabat Perkuat Hubungan dengan Provinsi Sumut

LensaMedan – Enam negara sahabat terus memperkuat hubungan dengan Provinsi Sumatera Utara (Sumut), antara lain di bidang perdagangan, keseh...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel