BI Pangkas Bunga Acuan, IHSG Menguat Signifikan
LensaMedan - Kebijakan Bank Indonesia yang memangkas besaran bunga acuannya sebanyak 25 basis poin menjadi 5,25% menjadi sentimen positif bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), dimana IHSG ditutup menguat 0,72% di level 7.192,018.Penguatan IHSG ini menurut Analis keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, berbeda dengan kinerja kebanyakan bursa di Asia yang justru ditutup di zona merah.
IHSG yang cenderung bergerak anomali karena sentimen positif dari kesepakatan tarif antara AS dengan Indonesia, ditambah dengan kebijakan BI yang memangkas bunga acuan.
Penurunan bunga acuan akan menurunkan biaya operasional emiten yang ada di bursa, dan akan menstimulan pereknomian dan menjadi katalis positif bagi pasar keuangan domestik.
"Tren inflasi yang rendah belakangan ini juga membutuhkan respon penurunan bunga untuk akselerasi pembangunan," kata Gunawan di Medan, Rabu (16/7/2025).
Meski berpengaruh positif terhadap IHSG, penurunan suku bunga acuan belum mampu menjadi katalis positif bagi kinerja mata uang Rupiah yang justru ditutup melemah di level 16.270 per Dolar AS.
Hal ini menurut Gunawan memang seperti yang dikhawatirkan sebelumnya, dimana pemangkasan bunga acuan BI membuka peluang terjadinya tekanan pada Rupiah.
Namun setelah pengumuman BI 7 days repo rate, mata uang Rupiah terpantau mengurangi kerugiannya.
"Selama sesi pedagangan, Rupiah sempat melemah hingga ke level 16.285 per Dolar AS, tetapi perlahan berbalik dan ditutup di level terkuatnya pada perdagangan hari ini," ujarnya.
Di sisi lain, harga emas ditransaksikan sedikit membaik di level US$3.336 per ons troy, atau sekitar Rp1,75 juta per gram.
Harga emas cenderung bergerak sideways ditengah minimnya sentimen belakangan ini.
Data inflasi AS yang alam kenaikan memang menjadi kabar positif bagi emas, namun tekanan untuk menurunkan bunga acuan justru terjadi disaat inflasi AS bergerak naik. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "BI Pangkas Bunga Acuan, IHSG Menguat Signifikan "
Posting Komentar