AS Turunkan Tarif Impor Indonesia Jadi 19%, ISHG Beri Respon Positif
LensaMedan - AS merealisasikan laju tekanan inflasi yang lebih tinggi baik secara bulanan dan tahunan.Laju tekanan inflasi AS mengalami kenaikan menjadi 2,7% pada bulan juni (yoy).
Kenaikan laju tekanan inflasi AS tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan ekspektasi sebesar 2,6%.
Inflasi AS yang tinggi ini menurut Analis keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, kian membuat posisi The FED atau Bank Sentral AS dilematis.
Satu sisi ada tekanan untuk menurunkan bunga acuan, sementara di sisi lainnya kenaikan inflasi kian menutup kemungkinan pemangkasan bunga acuan tersebut.
Bursa saham Dow Jones AS ditutup melemah pada perdagangan sebelumnya.
Sementara bursa saham di Asia pada perdagangan pagi ini ditransaksikan beragam dengan kecenderungan stabil.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi pembukaan perdagangan menguat ke level 7.182.
Indonesia dan AS telah dikabarkan telah mencapai kesepakatan, dimana AS akan mengenakan tarif sebesar 19% untuk produk dari Indonesia, sementara barang dari AS tidak akan mendapatkan tarif di Indonesia.
"Besaran tarif yang disepakati tersebut lebih rendah dibandingkan dengan tarif resiprokal awal sebesar 32%," ujar Gunawan di Medan, Rabu (16/7/2025).
Pasar keuangan selanjutnya dikatakan Gunawan akan menanti kebijakan suku bunga acuan yang akan dikeluarkan oleh Bank Indonesia.
Laju tekanan inflasi yang rendah ditambah dengan kinerja Rupiah yang terpantau masih cukup solid membuka ruang pemangkasan bunga acuan BI.
Sejauh ini, Rupiah bergerak melemah terbatas jelang keputusan bunga acuan BI.
Mata uang Rupiah ditransaksikan sedikit menguat di level 16.275 per Dolar AS di sesi perdagangan pagi.
"Dengan sentimen yang ada, IHSG diproyeksikan berada di zona hijau selama sesi perdagangan, sementara Rupiah bisa melemah jika BI menurunkan bunga acuannya," katanya.
Terpisah harga emas ditransaksikan melemah US$3.328 per ons troy.
Kenaikan inflasi AS memicu tekanan pada harga emas sejauh ini.
Jika dirupiahkan emas ditransaksikan dikisaran harga Rp1,75 juta per gram. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "AS Turunkan Tarif Impor Indonesia Jadi 19%, ISHG Beri Respon Positif"
Posting Komentar