Bergerak Anomali Dibandingkan Mayoritas Bursa Asia, IHSG Ditutup di Zona Merah

LensaMedan - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,68% di level 7.117,591.

IHSG di sesi perdagangan pertama sempat ditransaksikan di zona hijau dengan menyentuh level tertingginya 7.211.

Namun, kondisi sebaliknya justru terjadi di sesi perdagangan kedua, dimana IHSG berada di zona merah hingga penutupan perdagangan.

Pelemahan IHSG ini menurut Analis keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, sedikit berbeda dengan bursa Asia pada umumnya, yang justru ditutup naik.

Data penjualan ritel China yang naik 6,4% (yoy) pada bulan Mei menjadi katalis positif bagi pasar saham di Asia.

"Meskipun di sisi lainnya, output industri China (yoy) tercatat lebih rendah dari ekspektasi sebelumnya (5.9%), dan merealisasikan pertumbuhan 5.8% atau masih lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 6,1%," ujar Gunawan di Medan, Senin (16/6/2025).

Untuk kinerja mata uang Rupiah, pada perdagangan hari ini Rupiah justru ditutup menguat di level 16.260 per Dolar AS.

Mata uang Rupiah disebutkan Gunawan sempat melemah hingga ke level 16.305 per Dolar AS selama sesi perdagangan berlangsung.

Namun bertolak belakang dengan IHSG, Rupiah justru mampu berbalik arah ke zona hijau selama sesi perdagangan kedua.

Tren penguatan Rupiah di sesi perdagangan kedua nyatanya tidak mampu membendung tren pelemahan yang membukukan kinerja memburuk hingga penutupan.

"Pelemahan IHSG menunjukan pelaku pasar masih melihat ada resiko yang muncul seiring dengan peningkatan eskalasi perang antara Iran dan Israel," terangnya.

Terpisah harga emas dunia ditransaksikan sedikit terkoreksi di level US$3.413 per ons troy, atau sekitar Rp1,79 juta per gram. (*)

(Medan)

Bagikan Artikel ini