Bank Sentral China Juga Tahan Bunga Acuan, IHSG Lanjutkan Pelemahan
LensaMedan - Tidak ada banyak agenda ekonomi besar yang menjadi sentimen pasar pada perdagangan hari ini.Dari Asia, Bank Sentral China (PBoC) memutuskan besaran bunga acuan atau PBoC loan prime rate tetap sama di level 3%.
Analis keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan, pasar keuangan di Asia sejauh ini bergerak mixed dengan kecenderungan menguat di sesi perdagangan pagi.
Tetapi tidak dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang pada perdagangan pagi ini dibuka melemah di level 6.948.
Fokus pelaku pasar belum teralihkan dari ketegangan politik antara Iran–Israel.
Tensi perang yang belum mereda ditambah ketegangan yang semakin meningkat dan berpeluang meluas ke negara lain, masih akan menghantui kinerja pasar keuangan di hari ini.
"Terlebih Presiden AS Donald Trump mengutarakan bahwa mempertimbangkan untuk membantu Israel dan akan diputuskan dalam waktu dekat mendatang," ujar Gunawan di Medan, Jumat (20/6/2025).
Berbeda dengan IHSG, mata uang Rupiah disebutkan Gunawan menguat tipis di level 16.370 per Dolar AS pada perdagangan hari ini.
Imbal hasil US Treasury 10 tahun yang mengalami pelemahan, ditambah dengan kinerja USD Index yang terpantau stabil di level 98.63, memberi kesempatan bagi rupiah untuk menguat terhadap Dolar AS.
Selain konflik antara Israel dengan Iran, pelaku pasar juga akan memantau perkembangan negosiasi tarif yang sudah mendekati masa tenggang di bulan depan.
"Kondisi pasar keuangan sejauh ini lebih banyak digerakkan oleh faktor non-ekonomi, yang berpeluang membuar pasar keuangan bergerak sangat volatile," katanya.
Terpisah, harga emas dunia ditransaksikan turun di level US$3.362 per ons troy, atau sekitar Rp1,77 juta per gram. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Bank Sentral China Juga Tahan Bunga Acuan, IHSG Lanjutkan Pelemahan "
Posting Komentar