AS Berencana Naikkan Tarif Impor Baja, IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Pekan
LensaMedan - Pasar keuangan akan banyak dibanjiri oleh agenda ekonomi besar dalam sepekan kedepan.Data pembuka dari tanah air, adalah rilis data indeks manufaktur (S&P Manufacturing PMI) pada bulan Mei yang membaik ke level 47,4.
Walaupun kondisi manufaktur di tanah air pada dasarnya masih mengalami kontraksi.
Setelah data indeks manufaktur, pelaku pasar pada hari ini akan menantikan rilis data inflasi, dimana Indonesia diproyeksikan akan mengalami deflasi dibawah 0,1% pada bulan Mei.
Data inflasi tersebut menurut Analis keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, bisa ditafsirkan beragam oleh pelaku pasar, namun tidak akan lepas dari kekhawatiran bahwa jika pada bulan Mei merealisasikan deflasi, maka narasi gangguan daya beli akan mencuat dan pelaku pasar berpeluang merespon negatif.
"Selanjutnya, AS juga akan merilis data manufaktur yang juga diproyeksikan akan mengalami pemulihan. Disusul kemudian pidato Gubernur Bank Sentral AS pada hari Selasa, dan beberapa agenda ekonomi lain seperti penyerapan tenaga kerja di luar sektor pertanian beserta data klaim pengangguran," kata Gunawan di Medan, Senin (2/6/2025).
Pada perdagangan pagi ini, mayoritas bursa di Asia ditransaksikan melemah.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di sesi pembukaan alami pelemahan ke level 7.134.
Salah satu sentimen negatif yang menekan kinerja pasar saham adalah rencana kenaikan tarif impor baja sebesar 50% oleh Presiden AS.
Gunawan menilai, rencana tersebut telah memicu kekhawatiran yang lebih besar ditengah kabar negosiasi antara AS dan China yang dikabarkan macet.
Serta belum ada kejelasan lanjutan terkait dengan negosiasi dagang antara AS dengan negara lainnya.
"Sehingga saya memproyeksikan IHSG berpeluang bergerak dalam rentang 7.100 hingga 7.190 pada perdagangan hari ini," katanya.
Sementara itu, mata uang Rupiah terpantau melemah di kisaran level 16.330 per Dolar AS.
Rupiah diproyeksikan akan berada dalam rentang 16.280 hingga 16.370 selama sesi perdagangan berlangsung.
Terpisah harga emas ditransaksikan dikisaran US$3308 per ons troy, atau sekitar Rp1,74 juta per gram. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "AS Berencana Naikkan Tarif Impor Baja, IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Pekan "
Posting Komentar