India Resmi Serang Pakistan, IHSG Masih Bertahan di Zona Hijau
LensaMedan - Pada perdagangan pagi ini, pelaku pasar akan menanti rilis data cadangan devisa.Data cadangan devisa menjadi satu-satunya data penting dari tanah air.
Selebihnya tidak ada sentimen atau agenda ekonomi besar yang dinanti pelaku pasar di Asia.
Analis keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan, perdagangan pasar saham di Asia pada hari ini akan lebih banyak dipengaruhi oleh masalah tensi geopolitik yang memanas.
Dimana India dikabarkan resmi menyerang wilayah Pakistan.
Namun kabar tersebut belum sepenuhnya jadi sentimen negatif.
Pasar saham di Asia mayoritas di buka menguat pada sesi perdagangan pagi ini.
"Kabar mengenai dialog yang akan dilakukan oleh China dengan AS di pekan ini menjadi kabar positif bagi pasar pada umumnya," ujar Gunawan di Medan, Rabu (7/5/2025).
Mengikuti tren penguatan bursa saham di Asia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi pembukaan perdagangan menguat ke level 6.925.
Sementara itu, mata uang Rupiah justru ditransaksikan melemah ke level 16.490 per Dolar AS.
Pelaku pasar dinilai Gunawan akan sangat mencermati hasil negosiasi tarif antara China dengan AS.
Sejauh ini belum ada perkembangan signifikan terkait dengan negosiasi tersebut.
Selama belum ada kepastian terkait dengan hasil dagang, pasar keuangan masih berpeluang bergerak dengan voatilitas yang tinggi.
"Terlebih jika negosiasi tersebut justru kian memperuncing persaingan diantara kedua negara, maka pasar keuangan berpeluang berbalik ditransaksikan di zona merah nantinya," ucapnya.
Terpisah harga emas pada perdagangan pag ini ditransaksikan relatif stabil di level US$3.374 pe rons troy, atau sekitar Rp1,79 juta per gram. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "India Resmi Serang Pakistan, IHSG Masih Bertahan di Zona Hijau "
Posting Komentar