Banyak Sentimen Negatif, IHSG Mampu Bertahan di Zona Hijau
LensaMedan - Kinerja mayoritas bursa di Asia ditutup melemah pada perdagangan hari ini.Pemicu melemahnya bursa di Asia muncul dari rilis data penjualan ritel China yang alami perlambatan.
Data penjualan ritel China tumbuh sebesar 5,1%, atau lebih buruk dari ekspektasi pasar sebelumnya sebesar 6% pada bulan April.
Data penjualan ritel China yang melemah tersebut menjadi indikator adanya masalah perlambatan pada belanja masyarakat di China.
Selain data penjualan ritel China yang mengalami pelemahan, pasar keuangan sebenarnya menurut Analis keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, juga tengah mendapatkan sentimen negatif dari AS yang kehilangan peringkat hutangnya dari level Aaa menjadi Aa1.
Penurunan peringkat hutang AS tersebut dilakukan oleh Lembaga pemeringkat rating Moody’s.
"Penurunan peringkat hutang AS ini perlu diwaspadai, karena negara lain yang ekonominya lebih rapuh juga berpeluang kehilangan peringkat hutang yang sama," ujae Gunawan di Medan, Senin (19/5/2025).
Walau demikian kata Gunawan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini masih mampu ditutup menguat 0,49% di level 7.141,091.
Penguatan IHSG terjadi di saat mata uang Rupiah juga mengalami tekanan selama sesi perdagangan berlangsung.
Rupiah sempat melemah hingga ke level 16.470 per Dolar AS, namun berbalik arah dan mengurangi kerugiannya di level 16.425 per Dolar AS saat sesi penutupan perdagangan.
Situasi ini menunjukan bahwa pasar keuangan di tanah air yang direpresentasikan dengan kinerja IHSG dan Rupiah mampu melawan tekanan pasar.
"Khususnya tekanan yang dipicu oleh pasar keuangan regional Asia," terangnya.
Terpisah, harga emas pada perdagangan hari ini ditutup menguat ke level US$3.236 per ons troy, atau sekitar Rp1,72 juta per gram nya. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Banyak Sentimen Negatif, IHSG Mampu Bertahan di Zona Hijau "
Posting Komentar