Perang Dagang AS-China Makin Memanas, IHSG Dibuka di Zona Hijau


LensaMedan - Perang dagang antara AS – China kian memanas. Terbaru, Trump naikkan tarif untuk impor ke China sebesar 245%.

Kebijakan tarif Trump terbaru tersebut menurut Analis Keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, kian menunjukan bahwa volatitlias pasar keuangan di dunia masih sangat tinggi, ditengah ketidakpastian ekonomi yang terjadi belakangan ini.

Selain menaikkan tarif impor ke China, AS juga tengah mempertimbangkan penundaan tarif untuk produk otomotif yang masuk ke AS.

Di sisi lain, Gubernur Bank Sentral AS dalam pidatonya menunjukan adanya dilema dalam pembuatan kebijakan moneter The Fed kedepan yang menggiring spekulasi bahwa The Fed atau Bank Sentral AS bisa saja urung untuk menurunkan buanga acuannya di tahun ini.

"Karena sejatinya, perang dagang sangat berpeluang besar dalam mendorong peningkatan laju tekanan inflasi," ujar Gunawan di Medan, Kamis (17/4/2025).

Pada sesi pembukaan perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat di level 6.407.

Mayoritas bursa di Asia juga ditransaksikan menguat pada perdagangan hari ini.

Sementara itu, kinerja mata uang Rupiah relatif bergerak stabil dikisaran 16.820 per  Dolar AS pada perdagangan pagi.

Baik IHSG dan Rupiah belum beranjak jauh dari penutupan perdagangan sebelumnya.

Gunawan menilai, pelaku pasar masih menanti bagaimana respon China terkait dengan kebijakan tarif AS terbaru.

Jika China kembali menaikkan tarif impor balasan maka prospek ekonomi global kedepan kian suram.

"Dan ini bisa memicu tekanan lebih dalam pada pasar keuangan," katanya.

Terpisah, harga emas bergerak stabil di kisaran US$3.337 per ons troy, atau sekitar Rp1,81 juta per gram. (*)

(Medan)

Belum ada Komentar untuk "Perang Dagang AS-China Makin Memanas, IHSG Dibuka di Zona Hijau"

Posting Komentar

Puan Dorong Sistem Rekrutmen ASN Beradaptasi dengan Zaman

LensaMedan - Ketua DPR RI, Puan Maharani, menyoroti mundurnya 1.967 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2024. Puan mengatakan mundurnya ...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel