Kemdiktisaintek dan Forum Rektor LPTK Kolaborasi Susun Rencana Strategis Revitalisasi LPTK
LensaMedan – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) bersama Forum Rektor Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) berkolaborasi menyusun rencana strategis (renstra) terkait revitalisasi LPTK.Revitalisasi tersebut merupakan program peningkatan kapasitas dan kapabilitas LPTK sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden mengenai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2025-2029.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemdiktisaintek, Togar Mangihut Simatupang, mengatakan, menurut Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional revitalisasi LPTK harus masuk ke dalam renstra Kemdiktisaintek.
“Perlu adanya sinergi dalam mengembangkan program-program LPTK dan agar tepat sasaran, menghasilkan, dan berdampak. Bulan Mei 2025 ditargetkan akan segera kickoff,” ujarnya dalam rapat bersama Forum LPTK secara daring pada Kamis (17/4/2025).
Kemdiktisaintek bersama Forum Rektor LPTK juga mengidentifikasi sejumlah hal lainnya seperti SMA Unggul Garuda, pendidikan tinggi vokasi, pendidikan dokter, dan lainnya.
Forum Rektor LPTK, menurut Sekjen Togar, berperan baik untuk bisa membuat konsep dan implementasinya.
”Target kita adalah menyelesaikan renstra terkait LPTK dan pelaksanaan program dari sisi monitoring dan evaluasi”, ungkapnya.
Sejalan dengan hal itu, Direktur Strategi dan Sistem Pembelajaran Transformatif Kemdiktisaintek, Ardi Findyartini, menambahkan, bahwa upaya revitalisasi LPTK yang sudah dilaksanakan adalah peningkatan akreditasi LPTK dan Program Pendidikan Guru (PPG) yang juga ada di RPJMN tahun 2025-2029.
”Integrasi strategi dan sistem pembelajaran transformatif dan peningkatan kualitas SDM (sumber daya manusia,-) di LPTK dan PPG menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari revitalisasi LPTK,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Forum Rektor LPTK, Wayan Lasmawan menjelaskan, sejumlah persoalan dasar dalam revitalisasi peran LPTK saat ini ada tiga isu utama.
Pertama terkait reformasi di pendidikan guru mulai dari rekrutmen calon guru, setelah menjadi guru, dan pengembangan diri para guru.
Selanjutnya, kata Wayan, pengembangan kompetensi guru belum ada standar yang jelas di LPTK, tingkat kelulusan secara nasional belum baik, dan keteladanan guru yang perlu ditingkatkan.
Kemudian juga peran LPTK sebagai pusat pengembangan model pembelajaran transformatif yang berkelanjutan, repoisisi kurikulum LPTK, serta pembelajaran transformatif masuk ke kurikulum berbasis hasil output base education (OBE).
“Revitalisasi LPTK tidak cukup hanya menambahkan fasilitas pembelajaran. Ada isu kemudahan memberikan ijin untuk pembukaan LPTK, ada lebih dari 1.578 LPTK, namun yang resmi ada 12 LPTK. Standarisasi dan pola evaluasi yang bisa mencakup lintas Kementerian belum ada,” tambah Wayan.
Saat ini di Indonesia terdapat 12 LPTK, meliputi Universitas Negeri Jakarta, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Makassar.
Kemudian Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Negeri Medan, Universitas Negeri Padang, Universitas Negeri Malang, Universitas Negeri Gorontalo, dan Universitas Negeri Manado.
Terkait PPG, lanjut Wayan, sejumlah 12 LPTK pernah diminta membuat model LPTK yang ideal oleh mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Menurutnya, sudah ada desain dengan asrama dan model pembelajaran transformatif untuk LPTK, namun belum ada standar yang jelas selama ini dan perlu perancangan di masa yang akan datang.
Ke depan, Kemdiktisaintek dan Forum Rektor LPTK akan membahas strategi nasional dan model LPTK yang melibatkan semua penyelenggara dan pemangku kepentingan untuk menyelaraskan draf renstra Kemdiktisaintek. (*)
(Jakarta)
Belum ada Komentar untuk "Kemdiktisaintek dan Forum Rektor LPTK Kolaborasi Susun Rencana Strategis Revitalisasi LPTK"
Posting Komentar