Hari Pertama Pasca Libur Panjang, IHSG Dibuka Anjlok 9%
LensaMedan - Rilis data inflasi di tanah air akan menjadi data pembuka bagi pasar keuangan.Inflasi di tanah air diproyeksikan akan naik signifikan seiring dengan berakhirnya tarif diskon listrik sebesar 50%.
Tetapi data inflasi tidak menjadi ancaman bagi pasar keuangan di tanah air sejauh ini.
Dari sisi ekstenal, FOMC Minutes Bank Sentral AS akan menjadi penggerak pasar jelang perdagangan akhir pekan.
Disusul kemudian rilis data inflasi AS yang akan sangat menentukan gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) maupun mata uang Rupiah kedepan.
Analis Keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan, di awal pekan ini IHSG akan mendapatkan ujian berat setelah libur panjang usai.
Selama libur panjang, pasar keuangan gelobal mengalami gejolak, yang akan menggiring kinerja IHSG dan Rupiah bergerak ke zona merah.
Pada sesi pembukaan perdagangan, IHSG dibuka melemah ke level 5.914 atau turun 9.16%.
"Tekanan yang terjadi pada IHSG tidak terlepas dari memburuknya kinerja pasar saham di Asia sebelumnya.
Walaupun pada pagi ini kinerja bursa saham di Asia mulai mengalami rebound," ujar Gunawan di Medan, Selasa (8/4/2025).
Sementara itu, mata uang Rupiah juga ditransaksikan melemah ke level 16.820 per Dolar AS pada perdagangan pagi.
Pelemahan Rupiah dikatakan Gunawan sudah terjadi sejak libur panjang, dimana Rupiah sempat ditransaksikan di atas 17.000 di pasar NDF.
Sulit untuk memproyeksikan bagaimana kinerja IHSG di awal pekan ini.
Pasar masih melakukan penyesuaian atau adjusment terhadap kondisi ekonomi terkini.
Dimana dampak dari kebijakan kenaikan tarif impor oleh AS telah memicu terjadinya gejolak pada pasar keuangan di Asia, yang sudah pasti akan merembet ke pasar keuangan domestik.
Kebijakan kenaikan tarif oleh AS telah memicu kekuatiran tingginya laju tekanan inflasi.
"Hal ini membuat Dolar AS untuk sementara waktu lebih menarik dibandingkan dengan emas yang terlihat dari harga emas yang mengalami tekanan dalam sepekan terakhir," katanya.
Pada pagi ini harga emas ditransaksikan di level US$3.00 per ons troy, atau sekitar Rp1,63 juta per gram. (*)
(Medan)
"Hal ini membuat Dolar AS untuk sementara waktu lebih menarik dibandingkan dengan emas yang terlihat dari harga emas yang mengalami tekanan dalam sepekan terakhir," katanya.
Pada pagi ini harga emas ditransaksikan di level US$3.00 per ons troy, atau sekitar Rp1,63 juta per gram. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Hari Pertama Pasca Libur Panjang, IHSG Dibuka Anjlok 9%"
Posting Komentar