AS Bebaskan Tarif Impor Barang Elektornik China, Pasar Keuangan Berbalik ke Zona Hijau
LensaMedan - Data penjualan kendaraan bermotor, penjualan mobil serta data cadangan devisa tanah air akan menjadi data pembuka pada perdagangan awal pekan ini.Yang paling dinanti pelaku pasar adalah data cadangan devisa.
Data dari tanah air lainnya adalah indeks kepercayaan konsumen dan penjualan ritel.
Sementara itu dalam sepekan kedepan pelaku pasar akan menanti agenda ekonomi besar seperti pertumbuhan ekonomi China, penjualan ritel AS dan pidato Gubernur Bank Sentral AS.
Agenda ekonomi tersebut menurut Analis Keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, akan sangat menentukan arah kinerja pasar keuangan kedepan.
Walaupun pelaku pasar akan lebih banyak digerakan oleh kebijakan kenaikan tarif impor AS, yang belakangan kerap berubah-ubah.
Terakhir, AS menghapuskan tarif untuk sejumlah kebutuhan barang elektronik dari China seperti Laptop.
Kebijakan tersebut menjadi angin segar bagi pasar keuangan di Asia.
Dimana pada perdagangan hari ini, pasar saham di Asia mayoritas ditransaksikan di zona hijau.
"Namun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan pagi ini ditransaksikan melemah di level 6.225, meski akhirnya langsung berbalik ke zona hijau," ujar Gunawan di Medan, Senin (14/4/2025).
Berbeda dengan IHSG, mata uang Rupiah ditransaksikan menguat tipis di level 16.775 per Dolar AS.
Rilis data ekonomi pada perdagangan hari ini disebutkan Gunawan menunjukkan bahwa kinerja pasar keuangan tanah air tengah dinaungi kabar positif.
IHSG dan Rupiah berpeluang untuk bergerak di zona hijau.
"Sikap waspada pelaku pasar tertuju pada rilis data cadangan devisa yang bisa merubah pergerakan pasar," terangnya.
Di sisi lain, harga emas ditransaksikan menguat ke level US$3.224 per ons troy, atau sekitar Rp1,75 juta per gram. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "AS Bebaskan Tarif Impor Barang Elektornik China, Pasar Keuangan Berbalik ke Zona Hijau "
Posting Komentar