Wapres Tekankan Pentingnya Akses Layanan Kesehatan Keluarga


Lensamedan - Pencegahan stunting harus dimulai sejak dini pada tingkat keluarga dengan memastikan pemenuhan gizi dan standar hidup sehat bagi calon ibu, ibu hamil, dan bayi.

Selain itu, pemeriksaan rutin ibu hamil, pemberian imunisasi, dan pemantauan tumbuh kembang anak di fasilitas kesehatan juga penting untuk dilakukan.

Oleh karena itu, keterjangkauan masyarakat terhadap layanan kesehatan harus menjadi fokus kerja pemerintah saat ini.

Hal ini dikatakan Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat memberikan pengarahan pada Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2024 di Auditorium Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Kompleks Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (25/04/2024).

“Pemerintah Pusat dan daerah harus terus bersinergi untuk memastikan ketersediaan layanan kesehatan bagi keluarga-keluarga di Indonesia dengan kualitas yang semakin baik,” tegas Wapres.

Pada Rakernas yang diikuti 3.317 peserta tersebut, Wapres mengingatkan kepada seluruh pihak khususnya yang terkait dengan percepatan penanganan stunting bahwa target prevalensi stunting 14% yang ada pada RPJMN 2020-2024 akan segera dievaluasi.

Untuk itu, dirinya memberikan instruksi agar sejumlah program yang berjalan selama ini turut dievaluasi.

“Lakukan evaluasi menyeluruh terhadap program yang sudah dilaksanakan, baik terkait capaian, pembelajaran, maupun rekomendasi. Evaluasi ini penting, agar program yang sudah kita lakukan dapat berlanjut dan menjadi prioritas pemerintahan selanjutnya,” tutur Wapres.

Selain itu, Wapres juga meminta agar dilaksanakan studi mendalam mengenai faktor perlambatan capaian penurunan kasus stunting di Indonesia.

“Saya minta faktor-faktor yang menyebabkan capaian penurunan stunting semakin melambat dalam dua tahun terakhir ini agar diidentifikasi dan dinavigasi,” ujarnya.

Wapres juga meyakini bahwa intervensi yang efektif saat ini adalah pencegahan kasus baru dan fokus kerja pada kebijakan yang memberikan daya ungkit besar.

“Fokuskan strategi dan pendekatan pada pencegahan terjadinya stunting baru, tanpa mengurangi intervensi pada anak stunting dan arahkan berbagai intervensi kebijakan pada hal-hal yang mempunyai daya ungkit tinggi,” tambah Wapres.

Wapres menyadari bahwa pencapaian target penurunan prevalensi stunting merupakan kerja bersama lintas lembaga dan sektor, sehingga memerlukan langkah- langkah strategis yang terintegrasi. Oleh karena itu, ia memberikan apresiasi atas capaiannya saat ini.

“Saya sampaikan apresiasi atas kerja keras Saudara-saudara selama ini dalam upaya meraih target yang sudah ditetapkan. Saya juga meminta peranserta dan kontribusi semua pemangku kepentingan, termasuk nonpemerintah, dalam mendukung capaian target penurunan stunting,” tutur Wapres.

Menutup arahannya, Wapres berpesan agar semua pihak dapat fokus dalam pembangunan dan peningkatan kualitas keluarga. Karena menurutnya, keluarga merupakan cerminan dari sebuah bangsa.

“Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat. Ulama menyebutkan bahwa keluarga adalah gambar yang diperkecil atau miniatur bangsa. Artinya, apabila keluarga itu baik, maka akan membangun bangsa yang baik pula, sehingga menjadi tugas kita bagaimana membangun keluarga yang bahagia, sejahtera, dan maju,” tutupnya.

Sebelumnya pada kesempatan yang sama, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, mengatakan, Program Bangga Kencana yang hari ini diluncurkan, diharapkan mampu mendukung capaian Indonesia Emas 2045 dimana dapat meningkatkan kualitas hidup keluarga secara menyeluruh.

“Program Bangga Kencana bukan semata-mata untuk pengendalian kelahiran, namun membangun keluarga secara utuh dalam berbagai dimensinya. Dalam kaitan pembangunan keluarga ini, dilakukan secara utuh pada seluruh siklus kehidupan keluarga mulai dari anak-anak sampai lansia,” jelasnya.

Saat ini, papar Hasto, pihaknya telah melakukan evaluasi berbagai langkah penanganan stunting dan akan berfokus pada tiga pendekatan dengan mempertimbangkan sasaran dan wilayah yang lebih berdampak.

“Pendekatan Keluarga Berisiko Stunting yang merupakan intervensi hulu, pendekatan multisektor dan multipihak atau pendekatan pentahelix, serta pendekatan intervensi gizi terpadu secara spesifik dan sensitif,” jelasnya.

Sebagai informasi, Rakernas kali ini bertujuan meningkatkan sinergitas pemangku kepentingan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, Keluarga Berencana (Bangga Kencana), baik di tingkat pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota, serta para mitra strategis BKKBN.

Target yang ingin dicapai, yaitu untuk meningkatkan komitmen pemangku kepentingan dan mitra strategis di seluruh tingkatan wilayah para mitra dalam mendukung program Bangga Kencana, Percepatan Penurunan Stunting, dan pemanfaatan bonus demografi yang dapat mendukung upaya peningkatan kualitas SDM Indonesia.

Selain itu, dilakukan pula evaluasi atas capaian program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting serta merumuskan strategi dan rencana kerja/rencana aksi kegiatan prioritas tahun 2024. (*)


(Jakarta)

Belum ada Komentar untuk "Wapres Tekankan Pentingnya Akses Layanan Kesehatan Keluarga"

Posting Komentar

Plh Sekda Medan Hadiri Halal bi Halal DPD Gerindra Sumut

LensaMedan - Dalam rangka mempererat tali silaturahmi DPD Partai Gerindra Sumut menggelar Halal bi Halal di Regale Convention Center, Sabtu ...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel