Sepekan Kedepan, Pasar Keuangan Berpotensi Menguat


Lensamedan - Bursa  di Amerika dan Eropa mengalami penguatan yang cukup signifikan di perdagangan akhir pekan kemarin.

Penguatan pada bursa tersebut akan menjadi motor penggerak bursa lainnya di Asia tanpa terkecuali IHSG.

Analis Keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, memperkirakan bahwa pasar keuangan domestik di awal pekan, baik itu IHSG dan rupiah sama sama memiliki kesempatan menguat.

Dan selama sepekan selanjutnya, pasar keuangan global akan banyak dibanjiri agenda ekonomi penting,. Yang dapat sewaktu waktu menekan kinerja pasar keuangan di tanah air. Salah satu data penting yang dinanti adalah rilis data inflasi di AS yang bisa menjadi motor penggerak selanjutnya.

"Jadi pasar masih akan bergerak volatile dan pelaku pasar akan tetap berhati hati selama sepekan kedepan," kata Gunawan di Medan, Minggu (8/1/2023).

Terlebih kata Gunawan, kinerja pasar saham dalam negeri kerap bergerak anomali dibandingkan dengan kinerja bursa di Asia maupun di negara lain. Jika terjadi koreksi lanjutan pada IHSG, maka secara teknikal IHSG perlu mewaspadai level 6.597 yang bila ditembus akan menggiring pelemahan dikisaran 6.568.

Jika terjadi penguatan pada bursa saham, maka sulit untuk melihat tren kenaikan tersabut akan bertahan untuk waktu yang lama.

"Karena resesi kerap memicu terjadinya pelemahan pada kinerja bursa saham," katanya.

Sementara untuk kinerja mata uang rupiah, saya melihat potensi pergerakan rupiah dalam rentang 15.500 hingga 15.650 per US dolar berpeluang tercipta selama sepekan kedepan.

USD Index belakangan ini juga mengalami penurunan. Dari level 105.63 dalam sepekan sebelumnya, dan melemah di akhir pekan di level 103.91.

Rupiah masih cukup bertenaga untuk bertahan stabil atau mencoba untuk menguat terhadap US Dolar.

Terlebih jika rilis data ekonomi AS mendukung kemungkinan bahwa bunga acuan AS cukup beralasan untuk ditunda kenaikannya dalam tempo bulanan.

"Sayangnya di pekan ini tidak ada rilis data ekonomi domestik yang akan menggerakkan harga. Ini bisa membuat pasar keuangan bergantung sepenuhnya pada sentimen eksternal," tambahnya.

Di sisi lainnya, lanjut Gunawan, harga emas yang saat ini bertengger dikisaran US$1.870 per ons troy pada dasarnya masih memiliki amunisi untuk mengalami penguatan, akan tetapi penguatannya akan sangat terbatas di pekan ini.

Emas akan berpeluang bergerak dalam rentang US$1.850 hingga US$1.895 per ons troy nya.

"Emas berpeluang bergerak sideways dengan potensi penurunan dan kenaikan yang sangat terbatas," tandasnya. (*)


(Medan)

Belum ada Komentar untuk "Sepekan Kedepan, Pasar Keuangan Berpotensi Menguat"

Posting Komentar

Hingga Maret 2024, Realisasi Pembiayaan Turun Drastis Dibanding Tahun Lalu

Lensamedan – Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan, hingga akhir Maret 2024  realisasi pembiayaan terealisasi Rp104,7 triliun. Realisasi...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel