Gubernur Edy Khawatiirkan Inflasi Sumut yang Tinggi


Lensamedan - Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi, mengeluhkan soal serapan anggaran APBD Provinsi Sumut dan APBD Kabupaten/Kota hingga bulan Agustus 2022 masih rendah. Hal ini, bisa berdampak dengan kondisi inflasi di provinsi ini.

Disebutkannya, serapan anggaran APBD Sumut tahun 2022 baru terserap sebesar 35%, sedangkan,  APBD Kabupaten/Kota berkisaran 35%.

Karena itu ia mendorong seluruh kepala daerah dan pimpinan OPD untuk meningkatkan serapan anggaran sudah yang sudah masuk triwulan ketiga pada tahun 2022 ini.

"Saat ini, inflasi sudah mulai mengkhawatirkan. Pertama yakni, karena penyerapan anggaran itu kita itu masih berada di (Kabupaten/Kota) 35% yang paling tinggi dan provinsi 38%," kata Gubernur Edy kepada wartawan, Senin (22/8/2022).

Kondisi ini menurutnya  menjadi catatan dan akan melakukan evaluasi terhadap rendahnya serapan anggaran di Kabupaten/Kota dan Pemerintah Provinsi Sumut. Dengan itu, ia akan memanggil kepala daerah untuk membahas hal tersebut, Kamis (25/8/2022).

"Penyerapan anggaran APBD maksudnya untuk tahun 2022 di Agustus ini baru di 35% dan APBD Sumut baru 38% sangat rendah, ini sedang kita evaluasi. Ini lah hari Kamis, nanti akan mengumpulkan Bupati, Wali Kota, Kajari, Kapolres, Dandim (Forkopimda) untuk rapat disini untuk menyikapi ini," sebut Gubernur Edy.

Gubernur Edy menyebutkan untuk saat ini, inflasi Sumut, sudah mencapai 5,6%. Pemicu terbesarnya adalah bawang merah dan cabai merah. (*)


(Medan) 


Belum ada Komentar untuk "Gubernur Edy Khawatiirkan Inflasi Sumut yang Tinggi "

Posting Komentar

TP PKK Sumut Raih Penghargaan di HKG PKK Tingkat Nasional

Lensamedan - Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mendapat penghargaan, sebagai pela...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel