Pemkab dan Desa di Langkat Diminta Siapkan Konsep Tata Ruang Pembangunan

Lensamedan - Wakil Gubernur Musa Rajekshah meminta masyarakat harus siap ambil bagian agar rencana pengembangan Tangkahan berhasil dan menjadi lokasi wisata yang aman, nyaman dan mengundang orang untuk datang dan kembali lagi. 

"Program pembangunan ini sudah terencana semuanya baik itu infrastruktur jalan, jembatan dan sarana prasarana lainnya. Bahkan pendampingan juga sudah kita siapkan untuk masyarakat bekerja sama dengan Poltekpar Medan dan USU. Pendampingan agar masyarakat sadar wisata hingga pendampingan pengelolaan potensi wisatanya. Saya yakin dengan antusias masyarakat program ini akan berhasil," ujar Wagub yang akrab disapa Ijeck dalam Rapat Pemantapan Rencana Kerja Pengembangan Potensi Pariwisata Tangkahan, Senin (17/1/2022.

Masyarakat, lanjut Ijeck, harus sadar kalau desanya adalah desa wisata yang harus memberikan rasa aman, nyaman dan mau orang berulang kali datang. Ia juga mengapresiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Langkat yang merespons cepat dan DPRD Sumut yang mendukung anggaran yang disiapkan Pemerintah Provinsi Sumut.

Selain itu, lanjut Ijeck, Pemkab Langkat dan perangkat desa juga harus menyiapkan rencana tata ruang pembangunan di tingkat desa agar tertata rapi dan berwawasan masa depan untuk menjaga kesinambungan dan menjamin kelestarian lingkungan.

"Rencana tata ruang itu penting, tidak bisa dalam pembangunan itu sporadis harus direncanakan jangka pendek hingga jangka panjang dan berkesinambungan. Saya berharap Pemerintah Kabupaten Langkat segera menyusun mana-mana daerah wisata yang mau kita dorong bahkan ini nantinya bisa menjadi Perda untuk bisa diterapkan di daerah lain tentunya," ujarnya.

Selain kabupaten, desa juga diharap Ijeck melakukan hal yang sama. Desa harus menyiapkan tata ruang desanya untuk mengatur pembangunan tempat wisata.

“Misalnya pembangunan hotel, warung dan bangunan lainnya agar tidak menutupi spot-spot wisata alamnya sendiri. Silakan saja berinovasi," katanya. 

Dalam waktu dekat, tambahnya, jalan tol Binjai - Stabat akan dibuka dan berlanjut ke Tanjung Pura - Pangkalan Brandan hingga ke Langsa Aceh. Kehadiran jalan tol ini potensi yang sangat baik khususnya untuk perkembangan wisata di Tangkahan. 

“Maka, kita harus sudah mulai bersiap, jangan sampai terlambat. Buat peraturan desa terkait lahan, jangan nanti banyak orang dari luar yang membeli tanah akhirnya kita jadi penonton, jadi pembantu di rumah sendiri. Ini harus disiapkan," ujar Ijeck.

Sementara itu, Kepala Bappeda Langkat Rina W Marpaung menambahkan ada tiga desa wisata yang ingin dikembangkan untuk pengembangan Tangkahan. Di antaranya Desa Sei Musam yang memiliki potensi wisata alam diantaranya pohon keramat/besar, water cannon, air panas glugur, air terjun 27 tingkat, madu, goa kelelawar dan lainnya. 

Selanjutnya Desa Namo Sialang yang memiliki 10 hektare lahan kebun durian, kerajinan rotan, penangkaran gajah, pohon sakral, pemandiam air panas dan air terjun, kerajinan kriya dan rumbia, tanaman/kebun herbal, English Club  dan lainnya. Terakhir Desa Sei Serdang dengan potensi wisata budaya Jaran Kepang, kebun tebu, kerajinan tepas dan lidi, Kuliner Khas Karo, kebun nanas dan lainnya. 

"Konsep yang diterapkan di Tangkahan adalah ekowisata yang mengutamakan aspek konservasi alam, pembelajaran, partisipatif serta mendukung pemberdayaan sosial, budaya dan penggerak ekonomi masyarakat lokal. Skema Balkondes juga akan dilakukan dengan didampingi BUMN dan BUMS sekitar," katanya. 

Sekda Langkat, Indra Salahuddin menambahkan pihaknya tengah memproses pembebasan lahan 2,5 hektare yang nantinya akan dijadikan area sarana dan prasarana untuk mendukung Pariwisata Tangkahan. 

"Lahan itu nanti akan dijadikan gapura, toilet, kios kuliner, tourism information center, taman bermain dan lainnya," ujarnya.

Lanjutnya, untuk infrastruktur jalan di desa, pihaknya telah memerintahkan perangkat desa mengalokasikan anggaran desa untuk membangun jalan-jalan desa khususnya ke lokasi-lokasi wisata. "Masing-masing punya porsi, ketiga desa ini juga sudah kami sampaikan untuk mengalokasikan dana desanya ke pembangunan jalan-jalan kecil di dalam desa tersebut untuk menuju lokasi-lokasi wisata," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Bappeda Sumut Yosi Sukmono memaparkan rencana aksi pengembangan aksebilitas ruas jalan Tangkahan hingga rencana aksi wisata dengan konsep one stop destination. 

"Ruas jalan Binjai - Bukit Lawang ada 5 kilometer lagi yang akan dibangun, sementara jalur alternatif Bukit Lawang - Tangkahan ada 13 kilometer dari total panjang jalan sekitar 23 kilometer dan ada sekitar 8 jembatan yang akan diperbaiki diantaranya jembatan Pulo Brayan. Sementara itu, dari Tanjung Pura - Titi Mangga ada sepanjang 20 kilometer, sehingga total keseluruhan ada sekitar 38 kilometer yang akan dibangun tahun 2022 ini," tutupnya. (*)



(Langkat)  

Belum ada Komentar untuk " Pemkab dan Desa di Langkat Diminta Siapkan Konsep Tata Ruang Pembangunan"

Posting Komentar

Tarif Parkir Sepeda Motor Mahal, Pengunjung Grand City Hall Minta Ada Perubahan Kebijakan

Lensamedan - Sejumlah wartawan yang melakukan peliputan di Hotel Grand City Hall merasa keberatan atas tarif yang dikenakan untuk sepeda mot...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel