Jaga Stok dan Stabilitas Harga Minyak Goreng, Kemendag Terapkan Kebijakan DMO dan DPO


Lensamedan -  Menteri  Perdagangan (Mendag)  Muhammad Lutfi  menyampaikan, Kementerian  Perdagangan  menerapkan  kebijakan Domestic  Market  Obligation (DMO)  dan Domestic  Price  Obligation  (DPO) untuk  terus menjaga  dan  memenuhi  ketersediaan  minyak goreng  dengan  harga  terjangkau. 

Kebijakan yang berlaku mulai Kamis (27/1/2022) ini  ditetapkan dengan  mempertimbangkan hasil evaluasi  pelaksanaan  kebijakan  minyak  goreng  satu  harga  yang  telah  berlangsung  selama satu minggu terakhir.

“Mekanisme  kebijakan  DMO  atau  kewajiban  pasokan  ke  dalam  negeri  berlaku  wajib  untuk seluruh  produsen  minyak  goreng  yang  akan  melakukan  ekspor.  Nantinya,  seluruh  eksportir yang  akan  mengekspor  wajib  memasok  minyak  goreng  ke  dalam  negeri  sebesar  20%  dari volume ekspor mereka masing–masing,” jelas Mendag dalam temu pers yang digelar secara daring. 

Mendag menjelaskan, kebutuhan minyak goreng nasional pada 2022 adalah sebesar 5,7 juta kilo liter. Untuk kebutuhan rumah tangga diperkirakan sebesar 3,9 juta kilo liter, yang terdiri dar i1,2 juta kilo liter kemasan premium, 231 ribu kilo liter kemasan sederhana, dan 2,4 juta kilo liter curah. Sedangkan, untuk kebutuhan industri adalah sebesar 1,8 juta kilo liter.

“Seiring  dengan penerapan  kebijakan DMO, kami juga  akan menerapkan  kebijakan DPO yang kami tetapkan sebesar Rp9.300/kg untuk CPO dan Rp10.300/liter untuk olein,” ungkap Mendag.

Dengan  kebijakan DMO  dan  DPO  tersebut, lanjut Mendag, di  dalam  negeri  juga  akan diberlakukan  penetapan  Harga  Eceran Tertinggi  (HET)  untuk  minyak  goreng  dengan  rincian, minyak  goreng  curah  sebesar  Rp11.500/liter,  minyak  goreng  kemasan  sederhana  sebesar Rp13.500/liter, dan minyak goreng kemasan premium sebesar Rp14.000/liter. Kebijakan HET ini akan mulai berlaku pada 1 Februari 2022.

Mendag juga menyampaikan, selama masa transisi yang berlangsung hingga 1 Februari 2022, kebijakan  minyak  goreng  satu  harga  sebesar  Rp14.000/liter  tetap  berlaku. 

“Hal  tersebut dengan  mempertimbangkan  memberikan  waktu  untuk  penyesuaian  serta  manajemen  stok minyak goreng di tingkat pedaganghingga pengecer,” jelasnya.

Mendag menginstruksikan para  produsen untuk  mempercepat  penyaluran  minyak  goreng serta memastikan  tidak  terjadi  kekosongan  di  tingkat  pedagang  dan  pengecer,  baik  di  pasar tradisional maupun ritel modern. 

“Kami  kembali   mengimbaumasyarakatuntuk   tetap   bijak   dalam   membeli   dan   tidak melakukan panic  buying karena pemerintah  menjamin  stok  minyak  goreng tetap  tersedia dengan  harga  terjangkau.  Selain  itu,  Pemerintah juga  akan  mengambil  langkah-langkah hukum  yang  sangat  tegas  bagi  para  pelakuusaha  yang  melanggar  ketentuan,” tegas Mendag.

Diharapkan, dengan dilaksanakannya kebijakan  ini,  masyarakat  dapat  terus  mendapatkan minyak  goreng  dengan  harga  terjangkau  dan pedagang  serta  produsen  tetap  diuntungkan.

“Dengan kebijakan ini, maka kami berharap harga minyak goreng dapat menjadi lebih stabil dan  terjangkau  untuk  masyarakat,  serta  dapat  tetap  menguntungkan  bagi  para  pedagang kecil, distributor, hingga produsen,” pungkas Mendag. (*)


(Medan) 




Belum ada Komentar untuk "Jaga Stok dan Stabilitas Harga Minyak Goreng, Kemendag Terapkan Kebijakan DMO dan DPO"

Posting Komentar

Pj Gubernur Sumut Lantik Pj Bupati Dairi

Lensamedan - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Hassanudin, melantik Surung Charles Lamhot Bantjin sebagai Pj Bupati Dairi, Juma...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel