Edy Rahmayadi Resmikan Isolasi Terpusat Perawatan Pasien Covid-19
Lensamedan - Gubernur
Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi membuka secara resmi tempat Isolasi
Terpusat Pasien Covid-19 Provinsi Sumut, di Asrama Haji Medan, Jalan AH
Nasution. Ada 400 tempat tidur yang disediakan untuk penanganan pasien Covid-19
secara gratis.
Penambahan
tempat tidur perawatan pasien Covid-19 ini bertujuan untuk menurunkan Bed
Occupancy Rate (BOR) Rumah Sakit (RS) dengan memperpendek masa rawatan pasien
Covid-19.
Pasien-pasien
dengan gejala ringan atau dalam masa pemulihan setelah dirawat di RS, bisa
dipindahkan ke fasilitas isolasi terpusat Asrama Haji Medan.
“Jadi,
pasien yang sudah bisa dipindahkan, akan kita pindahkan sehingga tidak
berlama-lama di Rumah Sakit, tempat perawatannya bisa digunakan saudara-saudara
kita yang lain. Itu akan menghemat BOR kita,” kata Gubernur Edy Rahmayadi
menjawab wartawan usai meresmikan tempat Isolasi Terpusat Pasien Covid-19
Asrama Haji, Selasa (10/9/2021).
Ada tiga
blok di Isolasi Terpusat Asrama Haji Medan, blok pertama untuk pasien yang
dipindahkan dari RS rujukan Sumut, blok kedua hasil tracing dan ketiga hasil
temuan operasi yustisi.
Dengan
dibukanya Asrama Haji Medan sebagai tempat isolasi terpusat, maka total di Kota
Medan kini ada lima lokasi untuk isolasi terpusat yaitu Gedung Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK), Hotel
Soechi, Kodam I/BB (khusus personel TNI) dan Polda (khusus personel Polda),
total ada 812 ruangan.
Walau
begitu, Edy Rahmayadi berharap tidak ada lagi penambahan tempat isolasi atau RS
untuk perawatan pasien Covid-19. Dia meminta agar masyarakat lebih disiplin
protokol kesehatan (Prokes) sehingga penyebaran Covid-19 di Sumut bisa menurun.
“Kita
siapkan, saya ingin tidak tambah lagi atau malah kita kurangi, karena kita
harapkan jumlah kasus sudah menurun
signifikan. Untuk itu, tolong patuhi Prokes, disiplin, cuma itu pencegahan
terbaiknya saat ini,” tegas Edy Rahmayadi, didampingi Kepala Dinas Komunikasi
dan Informatika Pemprov Sumut Irman Oemar.
Asrama Haji
Medan tidak hanya menjadi tempat isolasi, di area ini juga tersedia fasilitas
kesehatan dengan dokternya untuk memonitoring kesehatan pasien yang di rawat.
Selain itu, Edy Rahmayadi juga memastikan perawatan di Asrama Haji Medan tidak
dipungut biaya.
“Makan kita
sediakan, ada perlengkapan kesehatan seperti obat, oksigen, dan lainnya. Semua
diatur di sini, jadi jangan suka-suka, harus tertib,” tambah Edy Rahmayadi.
Berdasarkan
keterangan Plt Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Sumut Aris Yudhariansyah, ada
tiga kriteria pasien Covid-19 yang di rawat di tempat Isolasi Terpusat Asrama
Haji Medan.
Pertama
adalah pasien rujukan dari RS atau Puskesmas dengan status ringan atau
pemulihan, Warga Negara Indonesia (WNI) dari luar negeri dan terkonfirmasi
positif saat pulang dan orang yang tertangkap operasi yustisi dengan hasil tes
swab antigen reaktif.
“Kita tidak
menerima langsung, kalau WNI dari luar negeri hasil tes antigennya positif kita
bawa ke sini, menunggu hasil PCR. Dan orang yang tertangkap melanggar Prokes
dan kemudian hasil swab antigennya reaktif kita bawa ke sini untuk di PCR, dia
menunggu hasil PCR-nya di sini,” kata Aris Yudhariansyah.
Turut hadir
pada acara pembukaan tempat isolasi terpusat Asrama Haji Medan, Kapolda Sumut
Panca Putra Simanjuntak, Pangdam I/BB Hassanudin, Kajati Sumut IBN Wiswantanu,
Walikota Medan Bobby Nasution, para OPD terkait Pemprov Sumut dan Pemko Medan. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Edy Rahmayadi Resmikan Isolasi Terpusat Perawatan Pasien Covid-19"
Posting Komentar