Medan Mulai Uji Coba Pengolahan Sampah Gunakan Sistem Bio Teknologi


Lensamedan - Wali Kota Medan Bobby Nasution dijadwalkan akan meluncurkan  program pengolahan sampah dengan menggunakan  teknologi  Advanced Land Fill Mining With Material & Energy Recovery (ALFIMER) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Terjun Jalan Marelan Raya, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Sabtu (3/7/2021).

Teknologi ini dipilih karena telah menggunakan sistem Bio Teknologi untuk penaggulangan dan pengubahan sampah baru dengan biaya murahan, ramah lingkungan, teknik sederhana dan sistem permesinan yang sangat terjangkau.

“Insya Allah, Bapak Wali Kota akan me-launching program pngolahan sampah  dengan menggunakan sistem Bio Teknologi siang. Keluaran dari sistem ini nanti berupa pupuk dan refused drived fuel (RDF) dan solid recovered fuel (SRF). Ini merupakan salah satu metode yang mula pertama dilakukan di Indonesia,” kata Kadis Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan H M Husni  di TPA Terjun, Jumat (2/7).

Husni berharap, mudah-mudahan sistem Bio Teknologi ini menjadi sebuah model, sebab harus disadari untuk membangun TPA berbasis Sanitary Landfill, dibutuhkan lahan. Dan diketahui, Pemko Medan tidak memiliki lahan.

Salah satu upayanya dengan menghilangkan TPA tetapi dengan melakukan pemrosesan pegolahan sampah pada basisnya.

Dikatakan Husni, teknologi ALFIMER dengan menggunakan sistem Bio Teknologi ini sudah digunakan di sejumlah negara seperti Thailand, Malaysia, Fiji, Kamboja dan India.

Selain TPA Terjun, jelas Husni, uji coba penggunaan sistem Bio Teknologi juga dilakukan di Pasar Induk Laucih, Taman Cadika dimana  semua sampah-sampah pemotongan pohon akan dijadikan pupuk melalui sistem Bio Teknologi dan ke depan TPA Namo Bintang akan dikelola Primer Koperasi Pengelola Sampah (PKPS).

“Kita berharap nantinya pengolahan sampah sudah berbasis  pada pengolahan dari hulu dan hilirnya,” jelasnya.

Diungkapkan Husni, berdasarkan beberapa catatan-catanan pengolahan sampah, sistem Bio Teknologi merupakan yang paling efisien dari pengolahan sampah.

Proyek ini, terangnya, merupakan hasil kerjasama Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Medan dengan Mitra Biosis Ekoteknik (MBE) selaku pemegang teknologi, PKPS serta Universitas Sumatera Utara (USU) yang diharapkan dapat membantu membuat studi kelayakan dan naskah akademik.

Selanjutnya mantan Kadis Pendapatan Kota Medan itu mengungkapkan, pupuk yang dihasil dari pengolahan sampah dengan menggunakan sistem Bio Teknologi sudah diuji, baik ke Sucofindo maupun PKPS.

“Mudah-mudahan nutrisinya sudah ada dan logam beratnya sudah tidak ada sehingga sangat aman untuk digunakan industri pertanian. Makanya jika sudah dalam skala besar kita lakukan, harapan Bapak Wali Kota nantinya, pupuk yang dihasilan itu bisa menunjang sektor pertanian di Sumut, mungkin juga nasional,” ungkapnya.

Kemudian Husni menjelaskan, proses pengolahan sampah menjadi pupuk dengan menggunakan sistem Bio teknologi memakan waktu 7 sampai 8 hari.

“Setelah selesai diwindow, kemudian ditreatment secara teknologi Bio Teknologi dan lalu diayak untuk memilah mana yang menjadi pupuk dan mana menjadi RDF ataupun SRF.

“Alhamdulillah dari uji coba sementara pengolahan sampah yang kita lakukan dengan menggunakan sisten Bio Teknologi ini, kita sudah menghasilkan 14 ton pupuk. Sebab, dari 2 ton sampah akan menghasilkan 1.000 ton pupuk. Rencananya, pupuk ini nantinya  akan kita bagikan untuk kabupaten/kota terdekat,” jelasnya.

Sebelum mengakhiri penjelasannya, Husni mengungkapkan, pengolahan sampah dengan menggunakan sistem Bio Teknologi ini mampu mengurangi lebih dari 50% volume sampah yang diolah dalam 7-14 hari.

“Tentunya ini snagat signifikan karena area lahan TPA Terjun yang padat saat ini dapat dimanfaatkan untuk jangka waktu yang lebih lama dan hampir tanpa batas. Di samping itu juga  solusi hijau, ramah lingkungan dan akan membantu  mengingkatkan perlindungan lingkungan secara signifikan,” jelasnya.

Sementara itu Muhammad Yani dari PT Mitra Biosis Ekoteknik (MBE) menjelaskan, manfaat proyek pengolahan  sampah dengan menggunakan teknologi  ALFIMER   karena telah menggunakan gabungan bioteknologi upstream yang diinvensi dan diinovasi oleh One Biosyis demi mengurai masalah sampah domestic dengan sistem yang lebih efektif, murah, ramah lingkungan dan mudah guna.

Kemudian, imbuhnya, mendapatkan energi  alternatif  dengan lebih murah dan optimum  untuk memproduksi  listrik dan bahan  bakar.

Selain itu, papar Yani,  pengelolaan sampah dengan teknologi ALFIMER ini akan menghilangkan TPA dan terkelola smpah baru serta teratasinya masalah sampah liar.

Di sektor kesehatan,  kata Yani, lingkungan bersih di sekeliling lokasi TPA dan TPS liar, serta mengurangkan resiko penyakit untuk masyarakat keseluruhan. (*)

 

 

(Medan)

Belum ada Komentar untuk "Medan Mulai Uji Coba Pengolahan Sampah Gunakan Sistem Bio Teknologi"

Posting Komentar

Hingga Maret 2024, Realisasi Pembiayaan Turun Drastis Dibanding Tahun Lalu

Lensamedan – Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan, hingga akhir Maret 2024  realisasi pembiayaan terealisasi Rp104,7 triliun. Realisasi...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel