Bobby Nasution Berharap Rembuk Stunting Tidak Sekadar Rutinitas
Lensamedan - Wali Kota Medan, Bobby Nasution, mengharapkan Rembuk Stunting tidak terjebak sekadar rutinitas yang sepele dengan hasil yang tidak terukur.
Hal ini disampaikannya saat membuka Rembuk Stunting 2021, Jumat
(9/7/2021) di Ruang Rapat III Kantor Wali Kota Medan.
Hadir pada kegiatan ini antara lain Ketua TP PKK Kota Medan,
Kahiyang Ayu, Sekda Ir. Wiriya Alrahman, serta segenap pimpinan OPD di lingkungan Pemko Medan.
Bobby Nasution mengharapkan, kegiatan ini dapat melahirkan
kajian dan evaluasi untuk menentukan langkah-langkah menghilangkan kasus
stunting di Medan.
“Karena dilaksanakan setiap tahun, seharusnya bisa diketahui
permasalahan yang menyebabkan kasus stunting di Medan. Apakah setiap tahun
permasalahannya sama? Kalau sama, kenapa tak bisa diatasi? Atau ada
pengembangan permasalahan setiap tahunnya? Kalau memang masalahnya berkembang,
apakah tidak bisa kita lakukan pencegahan?” ungkap Bobby Nasution.
Kepada para pimpinan OPD di lingkungan Pemko Medan, Bobby
Nasution juga menekankan agar serius dan berkolaborasi menangani masalah
stunting ini.
“Tadi disampaikan, lingkungan dan keluarga, termasuk sanitasi
rumah, berpengaruh menimbulkan kasus stunting. Nah, di sini Dinas Perumahan,
Permukiman dan Penataan Ruang Kota bisa membantu untuk mengatasi faktor
penyebab tadi,” ujar Bobby Nasution.
Sebelumnya, Kepala Bappeda Medan, Benny Iskandar melaporkan
kegiatan Rembuk Stunting ini merupakan suatu langkah penting yang harus
dilakukan pemerintah kabupaten/kota untuk memastikan pelaksanaan rencana
kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting dilakukan secara
bersama-sama antara OPD penanggung jawab layanan dengan sektor/lembaga
non-pemerintah dan masyarakat.
Disebutkannya juga Rembuk Stunting ini merupakan Aksi ke-3 dari
8 Aksi Konvergensi Stunting yang telah ditetapkan pemerintah pusat. Sebelumnya
telah dilakukan Aksi 1 dan 2, yakni analisis situasi dan penyusunan rencana
aksi.
Dia menyampaikan, ada dua penyebab stunting. Pertama penyebab
langsung, yakni rendahnya asupan gizi dan status kesehatan, akses terhadap
pangan bergizi, praktik pemberian makanan pada bayi dan anak, akses terhadap
pelayanan kesehatan dalam pencegahan dan pengobatan, akses terhadap kesehatan
lingkungan seperti tersedianya air bersih dan sanitasi.
“Dan kedua, yaitu berupa pendapatan dan kesenjangan ekonomi,
perdagangan, urbanisasi, globalisasi, jaminan sosial, pembangunan pertanian,
dan pemberdayaan perempuan,” ungkapnya.
Dalam acara Rembuk Stunting ini juga dilakukan Penandatangan
Komitmen Pelaksanaan Percepatan Pencegahan Penanganan Stunting Terintegrasi di
Kota Medan.
Selain itu, kegiatan ini juga diisi dengan pemaparan dari tenaga
Ahli Pendamping LGCB-ASR Regional 1 Dirjen Bina Bangda Kemendagri, Rizal
Effendi, Kasubbid Pemerintahan Umum Bappeda Sumut, Siti Rahmah, serta Plt.
Kadis Kesehatan Medan, Syamsul Arifin Nasution. (*)
Belum ada Komentar untuk "Bobby Nasution Berharap Rembuk Stunting Tidak Sekadar Rutinitas "
Posting Komentar