Dosis Vaksin Berkurang, Menkes : Laju Vaksinasi akan Diatur Kembali

“Kalau kita
keluarkan negara-negara yang memproduksi vaksin sendiri, sehingga tidak ada
masalah dari suplai vaksinnya, [vaksinasi] kita nomor empat di dunia. Ini
bagus, untuk menjawab skeptisnya banyak majalah-majalah internasional terhadap
Indonesia, dan saya ucapkan terima kasih karena ini merupakan kerja sama
bersama-sama dari kita,” ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat
memberikan keterangan pers usai mengikuti rapat yang dipimpin oleh Presiden RI
Joko Widodo (Jokowi), di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (5/4/2021).
Lebih lanjut
Menkes menjelaskan, lonjakan kasus Covid-19 gelombang ketiga (third wave) yang
terjadi di beberapa negara di kawasan Eropa, Asia, maupun Amerika mengakibatkan
adanya pemberlakuan embargo di negara produsen vaksin untuk kemudian diarahkan
penggunaannya di dalam negeri masing-masing.
“Akibatnya
memengaruhi ratusan negara di dunia, termasuk di Indonesia. Sehingga jumlah
vaksin yang tadinya tersedia untuk bulan Maret dan April masing-masing 15 juta
dosis atau totalnya dua bulan adalah 30 juta dosis (vaksin), kita hanya bisa dapat
20 juta dosis (vaksin) atau dua pertiganya,” terangnya.
Pengurangan
pasokan tersebut, imbuh Menkes, akan mempengaruhi laju vaksinasi yang dilakukan
di Tanah Air.
“Laju
vaksinasinya agak kita atur kembali sehingga kenaikannya tidak secepat
sebelumnya karena memang vaksinnya yang berkurang suplainya,” katanya.
Dengan
jumlah pasokan yang terbatas, imbuh Menkes, pada bulan April ini pemerintah
memutuskan untuk memprioritaskan penyuntikan vaksin berdasarkan risiko
terpapar. Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan bahwa kelompok
masyarakat lanjut usia berumur 60 tahun ke atas memiliki risiko yang tinggi
jika terpapar Covid-19. Oleh karena itu, kelompok ini akan menjadi salah satu
prioritas penyuntikan.
“Kita
arahkan agar disuntikkan terutama untuk para lansia dulu. Kalau ada jatah
sisanya kita suntikkan ke guru, karena memang rencananya semua guru akan
divaksinasi sampai Juni, supaya Juli kita mulai bertahap bisa kita buka (pembelajaran
tatap muka terbatas),” imbuhnya.
Terkait
pasokan vaksin, Menkes mengungkapkan, pihaknya terus melakukan negosiasi dengan
para produsen agar pasokan vaksin dapat kembali berjalan dengan normal.
“Kita sedang
negosiasi dengan produsen-produsen vaksin dan negara-negara produsen vaksin,
mudah-mudahan di bulan Mei bisa kembali normal sehingga kita bisa melakukan
vaksinasi dengan rate seperti sebelumnya yang terus meningkat,” terangnya.
Menutup
keterangannya, Budi menyampaikan penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat Berbasis Mikro (PPKM Mikro) yang dilakukan pemerintah ditambah
dengan vaksinasi yang terus digencarkan adalah kombinasi yang baik untuk
mengendalikan laju penularan Covid-19 .
“Momentumnya
sudah sangat bagus, dengan adanya PPKM Mikro kasus menurun, masuk rumah sakit
menurun, yang wafat menurun, di tambah dengan vaksinasi juga programnya
kombinasi yang baik, tolong kita jaga,” ujarnya.
Tak lupa,
Menkes mengingatkan agar masyarakat terus disiplin dalam menerapkan protokol
kesehatan secara ketat. “Jangan lupa untuk selalu memakai masker, mencuci
tangan, menjaga jarak, dan semoga kasus penularan Covid-19 terus bisa kita kendalikan,” pungkasnya. (*)
(Jakarta)
Belum ada Komentar untuk "Dosis Vaksin Berkurang, Menkes : Laju Vaksinasi akan Diatur Kembali "
Posting Komentar