Tidak akan Ada Pemulihan Ekonomi Selama Covid 19 Tidak Terkendali

Lensamedan- Memasuki tahun baru 2021, Indonesia  justru dihadapkan pada mutasi corona yang baru yang dibarengi dengan penambahan jumlah kasus Covid 19 harian. Dan penambahan kasus tersebut justru membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan PSBB ketat. Meskipun saat ini pendekatan istilahnya itu adalah PPKM  atau pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat.

Pemerhati ekonomi Sumatera Utara (Sumut) Gunawan Benjamin mengatakan, PPKM yang diberlakukan jelas akan membuat mobilitas masyarakat menurun. Dan akan menimbulkan ancaman bagi ekonomi nasional, yakni akan terjadinya perlambatan pada laju pertumbuhan ekonomi nasional. Lagi-lagi akan ada banyak dunia usaha yang dirugikan dengan kebijakan tersebut. Daya beli akan kembali terganggu.

“Aktifitas di semua sektor ekonomi berpeluang melambat. Dan yang pasti akan datang, adalah kemungkinan terjadinya resesi lanjutan. Di kuartal keempat saja, saya masih meragukan kemungkinan ekonomi nasional maupun Sumut akan mampu tumbuh positif. Kinerja Ekonomi Sumut bahkan tidak sebaik nasional dalam merespon perubahan kinerjanya,” ujar Gunawan Benjamin di Medan, Jumat (8/1/2021).

Artinya kata Gunawan, tekanan pada ekonomi Sumut sulit untuk diupayakan membaik. Tidak se-elastis pertumbuhan ekonomi nasional. Kalau melihat kinerjanya, pertumbuhan ekonomi Sumut 2020 itu di kuartal pertama masih positif 4.6%, selanjutnya minus 2.3%, dan di kuartal ketiga minus 2.5%. Sementara nasional kuartal pertama tumbuh 2.97%, kuartal kedua -5.32%, dan kuartal ketiga -3.49%.

 Meskipun secara nominal, dari kuartal kedua ke kuartal ketiga baik perekonomian nasional dan Sumut membaik, namun respon ekonomi Sumut dalam pemulihan itu terbilang lamban. Selanjutnya pemerintah juga menargetkan pertumbuhan ekonomi di tahun 2021 bisa mencapai 4% hingga 5%. Dengan mengacu kepada kondisi saat ini, ditambah dengan vaksinasi yang masih berjalan, plus mutasi corona yang kian ganas. Maka target tersebut terbilang terlalu optimis. Pemerintah memasang target sangat tinggi.

“Meskipun memang target tinggi itu akan membuat kita berusaha lebih keras untuk mencapainya, tetapi, saya menilai baik Sumut maupun nasional hanya  berpeluang tumbuh itu dikisaran 2% hingga 3% di 2021,” katanya.

Dikatakannya, semua pihak harus menyadari bahwa ekonomi saat ini bergantung pada bagaimana pemerintah dapat menekan laju penyebaran Covid-19, melakukan vaksinasi, serta menekan jumlah tambahan kasus harian. Kalau tidak, jangan harap akan ada pemulihan ekonomi. Dan jika kasus harian Covid-19 terus memburuk, bukan tidak mungkin target pertumbuhan akan di revisi ke bawah nantinya. Anggaran pembangunan akan lebih banyak habis untuk penanggulangan corona serta memperbaiki daya beli masyarakat.

“Dan kita belum lagi memperhitungkan sejumlah faktor negatif global seperti kemungkinan memburuknya kasus Covid-19 di negara lain, mengingat belakangan banyak negara yang melakukan lockdown. Aktifitas ekonomi dunia masih akan terganggu dengan penyabaran Covid-19 dan mutasinya justru lebih ganas. Dan tentu akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia atau Sumut khususnya,” pungkasnya.

 

 

(Medan)

 

 

 

 

Belum ada Komentar untuk "Tidak akan Ada Pemulihan Ekonomi Selama Covid 19 Tidak Terkendali"

Posting Komentar

BTN Catat Kinerja Kuartal I/2024, Penyaluran Kredit dan Pembiayaan Tembus Hingga Rp344,2 Triliun

LensaMedan - Strategi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) untuk fokus mengembangkan segmen high yield dan komersial mulai membuahkan...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel