Minimalisir Konflik dengan Harimau Sumatera, Warga Diminta Kandangkan Ternak

Lensamedan- Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara (Sumut) hingga saat ini masih menempatkan dua unit kandang jebak di kawasan Desa Lau Damak Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat sebagai upaya menangkap Harimau Sumatera sehingga tidak lagi menyerang hewan ternak milik warga desa.

Sejauh ini menurut Kepala BBKSDA Sumut Hotmauli Sianturi, pihaknya belum ada berencana menambah kandang jebak, meski sekarang ini, ruang jelajah Harimau Sumatera sudah menjauh lima kilometer dari lokasi kandang jebak yang sudah dipasang sejak Jumat (8/1/2021) lalu.

“Karena sebenarnya, menempatkan kandang jebak untuk menangkap Harimau Sumatera dan kemudian merelokasi Harimau itu adalah pilihan terakhir, karena kami memikirkan keselamatan satwa yang dilindungi itu,” ujar Hotmauli Sianturi kepada wartawan, Senin (11/1/2021).

Hotmauli menyebutkan, sebenarnya ada satu langkah yang dinilai efektif untuk meminimalisir konflik sehingga menekan kerugian yang dialami warga, yaitu dengan mengandangkan ternak di daerah dekat perkampungan.

“Lokasi tempat lembu itu ditambatkan selama ini masih dalam radius wilayah jelajah Harimau Sumatera dalam mencari mangsa untuk dimakan. Karena itu, menempatkan hewan ternak di kandang yang dekat dengan perkampungan diyakini bisa mencegah Harimau Sumatera mendekat,” sebut Hotmauli didampingi Kepala Seksi Wilayah I Stabat BBKSDA Sumut, Herbert Aritonang.

Dikatakan Hotmauli, sebenarnya, kalau soal ketersediaan pakan di dalam kawasan hutan, pasti tersedia. Hanya saja, Harimau Sumatera pasti lebih memilih mangsa yang tidak perlu susah payah diburu karena dibiarkan di alam bebas tanpa penjagaan.

“Dan bahkan ada yang terikat di bawah pohon sawit,” kata Hotmauli.

Dijelaskannya, sepanjang tahun 2020, pihaknya mencatat ada 18 kali konflik antara masyarakat dengan Harimau Sumatera yang memakan korban 14 ekor lembu. Sementara di tahun 2021 ini, sudah ada 3 kali konflik yang memakan korban 8 ekor lembu.

“Untuk wilayah Langkat, konflik Harimau Sumatera dengan warga itu banyak terjadi di 3 kecamatan, yakni Besitang, Bahorok dan Batang Serangan. Ketiga kecamatan ini memang berbatasan langsung dengan Taman Nasional Gunung Leuser,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Wilayah I  Stabat BBKSDA Sumut Herbert Aritonang menambahkan, saat ini pihaknya bersama mitra sudah memasang 4 unit kamera jebak di sekitar kandang jebak.

“Dan hari ini rencananya kami akan pasang kamera jebak tambahan, tetapi berapa unit yang terpasang, saya belum dapat info,” tambah Herbert.

Seperti diberitakan sebelumnya, Harimau Sumatera kembali memangsa ternak lembu milik warga Desa Batu Jonjong Kecamatan Bahorok, Minggu (10/1/2021). Kali ini 5 ekor lembu menjadi mangsa satwa yang saat ini diperkirakan 45 hingga 50 ekor yang diketahui sering beraktivitas di luar kawasan TNGL dan TN Batang Gadis.

 

(Medan)

 

Belum ada Komentar untuk "Minimalisir Konflik dengan Harimau Sumatera, Warga Diminta Kandangkan Ternak "

Posting Komentar

Sekdaprov Sumut Serahkan Bantuan ke Sejumlah Panti Asuhan

Lensamedan – Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut Arief S Trinugroho mengunjungi sejumlah Panti Asuhan. Dalam kunjungan yang digelar...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel