Januari, Sumut Diprediksi Inflasi Rendah, Tapi Bukan Karena Pulihnya Daya Beli

Lensamedan-  Sumatera Utara (Sumut) berpeluang mencetak inflasi di bulan Januari meski masih dalam ukuran rendah. Peluang ini  menurut pemerhati ekonomi Sumut Gunawan Benjamin didasarkan kepada kinerja harga sejumlah kebutuhan pokok yang selama Januari ini masih menunjukan tren kenaikan dibandingkan dengan bulan Desember 2020. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan salah satunya adalah daging ayam yang  mengalami kenaikan hingga rata-rata sebesar 5%. Selanjutnya telur ayam naik sekitar 3%, bawang merah naik sekitar 5.8%, bawang putih naik sekitar 3.5%. Selanjutnya cabai rawit mengalami kenaikan rata-rata sebesar 23%.

“Dan terakhir gula pasir mengalami kenaikan kurang dari 2%, meski yang mengalami kenaikan hanya  untuk gula pasir premium,” ujar Gunawan di Medan, Sabtu (30/1/2021).

Disamping komoditi tersebut, menurut catatan Gunawan, masih ada beberapa komoditas lain khususnya sayur sayuran yang mengalami kenaikan selama Januari, diantaranya adalah kol, dan beberapa jenis sayur-sayuran lain baik dari gunung maupun darat.

“Dan kenaikan harga bahan pokok selama Januari bukan dikarenakan pulihnya daya beli, tetapi lebih dikarenakan gangguan stok akibat cuaca maupun kenaikan komponen biaya produksi dan distribusi karena pandemic,” katanya.

Dikatakan Gunawan, menjelang akhir Januari, komoditi yang awalnya dijual dengan harga mahal  justru mengalami penurunan yang signifikan. Tetapi memang, jika dirata-ratakan selama perjalanan Januari 2021, masih naik. Sehingga dampa penurunan harga komoditas belakangan ini akan memicu terjadinya deflasi pada bulan Februari mendatang.

“Sementara untuk Januari ini, saya melihat Sumut berpeluang mencetak inflasi dalam rentang 0.1% hingga 0.15%, pada dasarnya masih sangat rendah. Dan saya melihat tren harga hingga menjelang ramadhan tahun 2021 masih akan bergerak landau, tidak akan begitu bergejolak, dan cenderung lebih terkendali. Namun kedepan sebaiknya kita mewaspadai potensi penurunan harga yang diakibatkan oleh tren pelemahan daya beli,” tutupnya. (*)



(Medan)

 

 

 

 

 

 

Belum ada Komentar untuk "Januari, Sumut Diprediksi Inflasi Rendah, Tapi Bukan Karena Pulihnya Daya Beli "

Posting Komentar

Hingga Maret 2024, Realisasi Pembiayaan Turun Drastis Dibanding Tahun Lalu

Lensamedan – Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan, hingga akhir Maret 2024  realisasi pembiayaan terealisasi Rp104,7 triliun. Realisasi...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel