Vaksin Gratis Jangan Sampai Mengorbankan Program Sosial Lainnya

Lensamedan- Rencana Presiden Joko Widodo yang akan memberikan vaksin secara gratis ke seluruh warga negara  Indonesia disambut positif oleh pasar keuangan terutama pasar saham. Ini ditunjukkan dengan kinerja positif emiten farmasi.

Hanya saja menurut Pengamat Ekonomi Sumatera Utara (Sumut) Gunawan Benjamin, pemberian vaksin secara gratis  tidak boleh memangkas anggaran sosial lainnya.

"Dari kacamata saya sendiri, seharusnya vaksin memang disediakan secara gratis bagi semua masyarakat Indonesia, tanpa terkecuali. Dampaknya akan sangat berguna bagi pemulihan ekonomi kedepan," ujar Gunawan Benjamin di Medan, Rabu (16/12/2020).


Artinya menurut Gunawan, disaat tersedia vaksin secara gratis, maka satu masalah ekonomi, yakni tekanan ekonomi akibat pandemi Covid-19 dalam jangka panjang akan terselesaikan.

Memang yang akan terbebani adalah anggaran pemerintah. Jadi menggratiskan vaksin ini memiliki multiplier efek yang cukup besar tentunya. Namun, gratis ini bukan berarti baik jika dilihat dari sisi anggaran saat ini. Skala prioritas penyaluran anggaran bisa terpecah jika seandainya ada tambahan baru yakni penyediaan vaksin. Jangan sampai penyediaan vaksin gratis justru membuat kualitas penyaluran bantuan sosial lainnya terganggu. 

"Contohnya begini, jangan sampai anggaran yang diperuntukan untuk vaksin justru mengakibatkan anggaran bantuan sosial terpaksa dikurangi. Ini juga berbahaya. Mengingat daya beli masyarakat belakangan anjlok, dan dunia usaha belum mengalami pemulihan," katanya.

Terlebih jika vaksin justru dihadirkan dengan cara impor  yang mengakibatkan pemerintah membutuhkan valas untuk mengimpor vaksin tersebut. Beban anggarannya menjadi lebih berat kalau vaksin harus didatangkan dari negara lain. Cadangan devisa bisa terkuras, dan tentunya berdampak pada mata uang Rupiah.
Jadi kata Gunawan, serahkan keputusan ini kepada pemerintah. Tidak menggratiskan vaksin ke masyarakat tertentu juga bisa menimbulkan praktek-praktek penyimpangan. Jika tidak semua masyarakat bisa mendapatkan vaksin segera, lantas masyarakat yang kaya bisa saja memberikan penawaran tertinggi untuk harga vaksin.

Jadi kalau gratis, ini nanti masyarakat mana yang mendapatkan vaksin terlebih dahulu. Ini juga menimbulkan polemik di masyarakat. Data menjadi andalan dalam pendistribusian vaksin. Dan vaksin sendiri juga demikian, tidak bisa langsung tersedia bagi semua masyarakat. 

"Jadi kebijaksanaan pemerintah pusat ditambah kearifan masyarakat menjadi jembatan yang bisa menengahi agar pendistribusian vaksin ini merata dan tidak menimbulkan polemik," pungkasnya.(Red)
 


(Medan)

Belum ada Komentar untuk "Vaksin Gratis Jangan Sampai Mengorbankan Program Sosial Lainnya"

Posting Komentar

Terbitkan SE THR Keagamaan 2024, Menaker Ida: THR Tidak Boleh Dicicil

  Lensamedan - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor M/2/HK.04/III/2024 tentang Pelaksanaan Pem...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel