Bersihkan Lokasi Hingga Lakukan Trauma Healing, Cara ACT Bantu Korban Banjir Bandang

Lensamedan- Sudah sepekan lamanya peristiwa banjir bandang berlalu, namun sampai kini sisa-sisa dari dahsyatnya hempasan air itu masih dapat dilihat saat ini. Di lokasi kompleks Flamboyan misalnya. Di sini dampak banjir bandang begitu tampak, endapan lumpur yang setinggi mata kaki hampir setinggi betis masih tersisa. 

Masih ada yang berupa genangan lumpur dalam yang mirip kubangan, dan ada juga lumpur yang mulai mengeras. Tentu saja, hal ini cukup merepotkan dan menyulitkan para penghuninya kembali ke rumah masing-masing.

Untung saja, saat ini para penghuni masih mengungsi di kantong-kantong pengungsian yang telah disiapkan oleh pihak desa, kecamatan, bahkan ada yang diinapkan di asrama Arhanud setempat. 

Ratusan rumah mengalami kerusakan di sini. Jalan yang dulunya merupakan susunan paving block, kini telah berubah kubangan dan endapan lumpur.

Karena itulah, Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumatera Utara (Sumut) bersama Mahasiswa Fak.Teknik Bangunan Universitas Negeri Medan, mencoba untuk meringankan sedikit beban para penghuni komplek yang berada di kawasan Deli Serdang ini. Sejak Sabtu (12/12/2020) pagi, para relawan sudah mulai bergabung di posko penanggulangan banjir yang beada di dalam komplek.

Bergabung dengan beberapa relawan dari komunitas lainnya dan juga TNI, relawan ACT Sumut pun dengan perlengkapan yang ada  mulai menyisir satu persatu lokasi. Tampak warga cukup menyambut baik dengan aksi relawan ini.

Seperti yang diungkapkan oleh Turisman Hulu, bahwa dengan adanya aktifitas relawan untuk membersihkan bekas banjir bandang ini, cukup membantu  penghuni. 


"Ada rasa bangga serta haru, ternyata masih banyak saudara kami di Medan ini yang peduli dengan kami," ujarnya.

Untuk makan saja kata Turisman, sampai saat ini berlimpah stok kesediaan makanan, karena banyak mendapat bantuan, dan banyak donatur yang memiliki empati kepada pengungsi.

"Harapannya para relawan dapat segera membantu membersihkan endapan lumpur dan menimbun beberapa kubangan, agar kami bisa kembali mendiami rumah kami seperti semula," katanya.

Trauma Healing untuk Anak-anak penyintas


Selain tim yang ditugaskan untuk membersihkan endapan lumpur di kompleks Flamboyan, ACT Sumut juga mengerahkan relawannya ke lokasi lain yang juga terdampak banjir bandang. 

Lokasi yang dipilih adalah warga penyintas banjir di sekitaran Jalan Multatuli, tepatnya di kelurahan Hamdan.

Dengan memilih lokasi di pekarangan masjid Al Husna Dian Al Mahri ini, relawan ACT dibantu oleh Osis dari Sekolah Edu Global melaksanakan Pelayanan Kesehatan (Pelkes) kepada para penyintas banjir. 

Seusai kegiatan Pelkes kali yang disuport  donatur tetap ACT yakni Sada Coffee, para relawan ACT dan Edu Global juga melakukan trauma healing kepada anak-anak penyintas banjir. Trauma Healing  berupa kegiatan dongeng  dengan bahasa kocak membuat anak-anak tertawa. Sang pendongeng terlihat mampu ‘menyihir’ rasa luka dan trauma anak-anak menjadi wajah yang ceria. (Rel)


(Medan)
 

Belum ada Komentar untuk "Bersihkan Lokasi Hingga Lakukan Trauma Healing, Cara ACT Bantu Korban Banjir Bandang"

Posting Komentar

Jerman Ingin Perkuat Kerjasama Lingkungan dan Kebersihan dengan Pemko Medan

LensaMedan - Sejumlah hal yang memungkinkan untuk dikerjasamakan antara Pemko Medan dan Pemerintah Jerman, terutama masalah lingkungan dan k...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel